Suara.com - Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita buka suara perihal pernyataan dari manajemen Sriwijaya FC terkait tunggakan gaji pesepakbola yang bergantung dari subsidi klub.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Faisal Mursyid mengatakan pihaknya sepakat membayar tunggakan gaji dua pemain melalui potongan subsidi yang diberikan oleh operator.
Sebelumnya, Asosiasi Pesepakbola profesional Indonesia (APPI) merilis beberapa tim yang punya masalah tunggakan gaji pemain sesuai putusan NDRC (National Dispute Resolution Chamber).
Disebutkan Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- menunggak gaji dua pemain sebesar Rp32 juta. Jika tidak dibayarkan, Sriwijaya FC terancam sanksi tak boleh daftarkan pemain dalam tiga periode transfer yang bisa menyulitkan mereka berkompetisi.
Baca Juga: PT LIB Siapkan Sesuatu Berbeda untuk Opening Ceremony Liga 1 2021/2022
"Jadi kami menyetujui pembayaran kompensasi dari subsidi Liga klub Sriwijaya FC yang ada di PT Liga Indonesia Baru sebesar Rp 32 juta atau masing-masing pemain sebesar Rp 16 juta," kata Faisal Mursyid dalam pernyataan resminya.
"Artinya pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa klub Sriwijaya FC telah memenuhi atau menyetujui keputusan NDRC dalam hal penyelesaian kompensasi pembayaran untuk kedua pemain tersebut."
"Dery Herlangga dan Teddy Berlian. Sebenarnya sudah ada keputusan NDRC tanggal 29 Desember 2020, Sriwijaya FC diputuskan agar membayar kompensasi kepada kedua pemain ini. Masing-masing sebesar Rp16 jutaan."
Mengenai hal ini, Akhmad Hadian Lukita tak bisa berkomentar banyak. Lelaki asal Jawa Barat itu ingin lebih dahulu mengecek perkembangan terbaru perihal tunggakan gaji klub kepada pemain.
"Saya belum update untuk masalah Sriwijaya FC ini. Saya cari dulu kabar terbarunya, nanti saya akan segera infokan," kata Akhmad Hadian Lukita saat dihubungi awak media, Senin (16/8/2021).
Baca Juga: Punya Tunggakan Gaji ke Pesepakbola, Sriwijaya FC Bergantung pada PT LIB
Selain Sriwijaya FC, ada beberapa tim yang punya masalah serupa seperti disampaikan oleh APPI beberapa waktu lalu. Diantaranya PSM Makassar, Persis Solo, PSKC Ciamis, Kalteng Putra, dan Mitra Kukar.
"Saya juga belum ada update terbaru mengenai permasalahan ini," pungkas alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.