Namun demikian, performanya sepanjang turnamen Piala AFF 2010 patut diacungi jempol. Kecepatan dan kelincahannya di sektor sayap menjadi andalan pelatih timnas saat itu, Alfred Riedl.
Ketika itu, Alfred Riedl terpukau dengan aksi-aksi yang ditampilkan Okto ketika memperkuat Sriwijaya FC.
Setahun berselang, penampilan mengesankan pemain asal Papua itu juga membuat pelatih Rahmad Darmawan jatuh hati.
Ketika itu, RD yang ditunjuk sebagai juru taktik timnas U-23 Indonesia memanggil Okto untuk tampil di SEA Games 2011.
Sayangnya, skuad Garuda Muda gagal meraih medali emas setelah dijegal Malaysia pada partai final lewat babak adu penalti.
Semenjak saat itu, karier sepak bola Okto semakin surut. Dia beberapa kali membikin ulah dengan tindakan-tindakan indisipliner.
Tenggelam karena sering bikin ulah
Sayangnya, potensi besar yang dimiliki Okto Maniani tak diiringi dengan sikap-sikap profesional. Sebab, dia sering melakukan tindakan indisipliner.
Sepanjang perjalanan kariernya, masa kerja Okto bersama klub-klub Indonesia terbilang sangat singkat. Dia sering berpindah-pindah klub.
Baca Juga: Mantan Pemain Timnas Okto Maniani Terjun ke Politik, Kini Bergabung dengan Partai Gelora
Okto juga sempat tercatat sebagai pemain Persewar Waropen di Liga 2 2019. Bersama klub itu pula, ia masih saja berulah.