Mengenal Kompetisi Sepak Bola Tersingkat di Dunia, Cuma Berlangsung Seminggu

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 15:40 WIB
Mengenal Kompetisi Sepak Bola Tersingkat di Dunia, Cuma Berlangsung Seminggu
Suasana pertandingan di Liga Greenland. (Twitter/@SweeperPod)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kompetisi sepak bola di Greenland bisa dibilang sebagai kompetisi tersingkat yang pernah ada di dunia. Pasalnya, putaran final Liga Greenland hanya berlangsung dalam durasi tujuh hari, alias hanya sepekan.

Kompetisi sepak bola tersebut dikenal sebagai Gronlandsbanken Final 6 atau Greenlandic Football Championship.

Dikutip dari The Sun, Liga Greenland memang menjadi liga yang berlangsung dengan durasi paling singkat di dunia.

Ajang sepak bola di Lingkar Antartika ini hanya diikuti oleh delapan tim saja. Sementara peserta yang masuk ke putaran final hanya enam tim.

Baca Juga: Duh! Es di Greenland Alami Pencairan Dahsyat

Akan tetapi, walau hanya mempertandingkan enam tim, kompetisi ini diikuti sebanyak 10 persen penduduk Greenland.

Kondisi ini memang sangat wajar mengingat jumlah penduduk di sana tak terlalu banyak meski luas wilayahnya setara dengan Jerman.

Pada tahun 2020 lalu, misalnya, Liga Greenland sempat dibatalkan. Namun, akhirnya bisa berlanjut pada tahun ini.

Sebab, bagaimanapun juga, sepak bola memang menjadi olahraga favorit di Greenland terlepas dari singkatnya masa kompetisi mereka.

Biasanya, pertandingan kompetisi Liga Greenland digelar di pulau vulkanik bernama Qeqertarsuaq yang terletak di Pulau Disko.

Baca Juga: Jejak Lautan Magma Purba Berusia 4,5 Miliar Tahun Ditemukan di Greenland

B-67 Nuuk yang bermain di Liga Greenland. (Twitter/@SweeperPod)
B-67 Nuuk yang bermain di Liga Greenland. (Twitter/@SweeperPod)

Sekilas, lokasi pertandingan Liga Greenland sangat indah. Sebab, laga digelar dengan latar belakang gunung es dan juga ikan paus yang kerap muncul ke permukaan air.

Untuk mencapai lokasi ini, setiap tim maupun penonton yang ingin menyaksikan pertandingan harus menyeberang menggunakan kapal.

Meskipun terbilang sulit, tetapi motivasi seluruh pelaku sepak bola di sana sangat tinggi untuk bertanding.

Saat ini, kondisi lapangan sudah jauh lebih baik alias mengalami peningkatan meskipun menggunakan rumput sintetis.

Pasalnya, sebelum tahun 2016, lapangan yang digunakan untuk menggelar pertandingan hanya terdiri dari pasir dan batu.

Kondisi semacam ini jelas penuh risiko. Sebab, pemain yang bertanding rentan mengalami cedera parah. Tak jarang, ada pemain yang mengalami patah kaki akibat kondisi lapangan.

Saat ini, B-67 Nuuk tercatat sebagai klub paling sukses di Liga Greenland dengan mengumpulkan total 13 gelar juara.  Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Nagdlunguaq-48 yang meraup 11 trofi.

Kontributor: Muh Adif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI