Masa Kelam Jules Kounde, Pemain Incaran Chelsea yang Pernah Aniaya Ibunya

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 09:26 WIB
Masa Kelam Jules Kounde, Pemain Incaran Chelsea yang Pernah Aniaya Ibunya
Bek sentral Sevilla, Jules Kounde. [BERNADETT SZABO / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terkuak masa kecil suram Jules Kounde sebelum bersinar di Liga Spanyol, sosok yang kini menjadi target raksasa Premier League, Chelsea.

Nama Jules Kounde tengah menjadi perbincangan hangat disela-sela hingar bingar kepindahan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain.

Pasalnya, Chelsea dikabarkan siap menebus Jules Kounde dengan kesepakatan senilai 70 juta poundsterling.

Pesepak bola berusia 22 tahun yang menjelma sebagai salah satu bek terbaik di Liga Spanyol ini memikat hati Chelsea untuk memilikinya.

Baca Juga: Sengaja Turunkan Kepa untuk Adu Penalti Kontra Villarreal, Tuchel Buka Suara

Jules Kounde juga berjasa besar atas keberhasilan Sevilla tembus Liga Champions musim ini, namun di balik itu ia ternyata memiliki kisah kelam.

Kounde tumbuh besar bersama sang ibu di Landiras, desa kecil yang terletak sekitar 40 menit dari Bordeaux.

Sepak bola menjadi mimpinnya, namun sering kali emosinya tak terkontrol jika kalah dalam bermain.

Kounde bahkan sering melampiaskan suasana hatinya yang buruk kepada sang ibu, dengan penuh emosi menendang kaki ibunya.

Bek Sevilla, Jules Kounde melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Barcelona dalam pertandingan leg pertama babak semifinal Copa del Rey di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (11/2/2021) dini hari WIB. [CRISTINA QUICLER / AFP].
Bek Sevilla, Jules Kounde melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Barcelona dalam pertandingan leg pertama babak semifinal Copa del Rey di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (11/2/2021) dini hari WIB. [CRISTINA QUICLER / AFP].

Saking buruknya kondisi Kounde saat itu, sang ibu bahkan menemui psikiater untuk memeriksa kondisi kesehatan mental dan jiwa putranya.

Baca Juga: Chelsea Juara Piala Super Eropa

Kounde sudah bermain sepak bola sejak usianya masih sembilan tahun, kala itu ia bermain untuk tim lokal di Landiras.

Kekalahan demi kekalahan yang ditelan timnya membuatnya frustrasi, kondisi itu membuatnya hilang kesabaran.

"Ketika saya mulai bermain sepak bola di desa saya, kami bermain di level yang sangat rendah," ucap Kounde dikutip dari The Sun.

"Kami tim yang buruk, sering kalah. Saya tidak tahan kalah, itu membuat saya gila. Kondisi itu saya alami saat saya berusia delapan atau sembilan tahun.''

"Kondisi yang buruk bagi saya dan ibu saya. Saya menendang kaki ibu saya, ketika pulang dari bermain.''

"Saya marah dan melakukan beberapa hal canggung, namun kondisi ini berlangsung sebentar," imbuhnya.

Bek tengah Sevilla, Jules Kounde. (JORGE GUERRERO / AFP)
Bek tengah Sevilla, Jules Kounde. (JORGE GUERRERO / AFP)

Keadaan itulah yang memaksa sang ibu pergi menemui psikiater guna mengetahui apa yang tengah dialami oleh sang anak.

Setelah itu Kounde menyebut jika psikiater menyarankan agar sang ibu membalas jika ditendang oleh sang anak dengan cara yang sama.

"Ibu saya pergi ke psikiater meminta nasihat, karena tidak ada yang bisa menanganiku pada saat itu," ujar Kounde.

"Psikiater itu berkata kepada ibu,'Lakukan hal yang sama, jika dia menendangmu, tendang balik, seperti itu dan dia akan tenang'.

"Seiring waktu berlalu semuanya normal kembali," imbuhnya.

Karier cemerlang Kounde bersama Sevilla membuat Thomas Tuchel dikabarkan kepincut untuk membawanya ke Stamford Bridge.

Jules Kounde digadang-gadang menjadi kepingan puzzle terakhir yang hilang dari skuat Chelsea selama diasuh pelatih asal Jerman itu.

Kontributor: Eko Isdiyanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI