Suara.com - Manajer West Ham United, David Moyes kurang senang dengan kebijakan transfer 'jor-joran' yang dilakukan Manchester City dan klub-klub Liga Inggris lainnya.
Kebijakan menghamburkan banyak uang untuk merekrut para pemain top dunia dianggap David Moyes punya efek samping bagi ekosistem kompetisi sepakbola Inggris.
Moyes menjadikan Barcelona dan Inter Milan sebagai contoh dari efek samping menghamburkan banyak uang di bursa transfer saat pandemi Covid-19. Kedua tim kini tampak kesulitan untuk memulihkan kondisi finansial mereka.
Barcelona benar-benar terperosok dalam masalah finansial di mana mereka baru saja kehilangan pemain terbaiknya, Lionel Messi akibat hambatan ekonomi.
Lionel Messi resmi hijrah ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan status bebas transfer. Barcelona sempat ingin menahannya, tetapi tak kuasa karena krisis finansial dan struktural yang terjadi.
Barcelona tidak dapat memenuhi batas pengeluaran yang ditentukan La Liga. Setelah Messi hengkang, mereka kini tengah dipusingkan untuk menyeimbangkan neraca keuangan demi bisa mendaftarkan para pemain barunya yakni Sergio Aguero dan Memphis Depay.

Inter, sementara itu, telah kehilangan Antonio Conte, manajer yang mengantarkan mereka meraih Scudetto musim lalu. Selain itu, mereka juga harus rela melepas Achraf Hakimi ke Paris Saint-Germain demi menambah pemasukan tim.
Eksodus kepergian para pemain penting Inter Milan sepertinya masih terus berlangsung. Striker Romelu Lukaku dikabarkan sudah diambang pintu keluar Stadion Giuseppe-Meazza setelah Inter sepakat menjualnya ke Chelsea dengan harga 97 juta poundsterling.
Di Liga Inggris, Manchester City menggebrak bursa transfer dengan memboyong Jack Grealish dari Aston Villa. Transfer itu menelan biaya 100 juta poundsterling.
Baca Juga: Messi Pindah ke PSG, Barcelona Bongkar Poster-posternya di Stadion Camp Nou
Sementara rival mereka, Manchester United, telah menghabiskan 114 juta poundsterling untuk merekrut Jadon Sancho dan Raphael Varane dari Borussia Dortmund dan Real Madrid.