Suara.com - Lionel Messi sudah mempesona sejak debutnya pada 2004 dan sejak itu sudah biasa tampil cemerlang dalam 778 pertandingan untuk Barcelona dan 151 untuk timnas Argentina.
Berikut tujuh penampilan paling cemerlang Messi dari tujuh laga paling bersinarnya versi AFP Sport:
18 April 2007: Barcelona vs Getafe
Pada usia 19, Lionel Messi sudah mapan dalam tim yang waktu itu diasuh Frank Rijkaard ketika dia membangkitkan kenangan kepada Diego Maradona dengan menggiring bola lebih dari separuh panjang lapangan untuk mencetak gol pada leg pertama semifinal Copa del Rey.
Baca Juga: Tak Ada Lionel Messi, Barcelona Diprediksi Bakal Susah Cari Sponsor
Barca mengungguli Getafe 1-0 di Camp Nou ketika, seperti Maradona melawan Inggris pada Piala Dunia 1986, Messi mengolah bola dari daerah pertahanan sendiri dekat garis samping kanan dan tepat di dalam setengah daerah permainannya sendiri.
Seperti Maradona, dalam perjalanannya menuju 'Gol Abad Ini', Messi juga begitu. Dia mengelabui enam pemain lawan dan penjaga gawang sebelum menggulirkan bola masuk gawang.
Barca menang 5-2 dengan dua gol dan satu assist dari pemain bernomor 19 mereka, tetapi kalah 4-0 dalam leg kedua.
17 Mei 2009: Barcelona vs Manchester United
Messi telah memenangi medali Liga Champions dan sudah dua kali menghadapi Cristiano Ronaldo ketika Manchester United menyingkirkan Barcelona dalam semifinal setahun sebelumnya, ketika kedua bintang muda itu tidak mencetak gol.
Baca Juga: Sambut Kedatangan Lionel Messi di PSG, Neymar: Kembali Bersama!
Pasukan Pep Guardiola membalas dendam dalam final edisi 2009. Samuel Eto'o sudah memberikan keunggulan tipis bagi Barcelona ketika si mungil Leo menambahkan satu gol menakjubkan, dengan melompat di atas dua bek tengah yang jauh lebih besar, Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand, untuk melewati Edwin van der Sar.
6 April 2010: Barcelona vs Arsenal
Barcelona dalam kesulitan saat melawan Arsenal yang diasuh Arsene Wenger ketika mereka tertinggal di kandang sendiri pada leg kedua perempat final Liga Champions untuk tertinggal agregat 2-3.
Saat tim London itu terus menyerang, Messi berlari menusuk mereka. Diawali dengan tembakan jarak jauh sebelum menyulap dua gol lagi dari nol dan diakhiri dengan tembakan rendah.
Dia mencetak lima gol melawan Bayer Leverkusen saat menang 7-1 pada 2012, tahun di mana dia mencetak 91 gol. Tapi bombardemen Messi ke gawang Arsenal dianggap sebagai penampilannya bersama Barcelona yang paling mempesona.
27 April 2011: Real Madrid vs Barcelona
Dalam pertemuan pertamanya dengan Real Madid di kancah Eropa, Messi membalikkan pendulum semifinal Liga Champions dengan dua gol dalam 15 menit terakhir, ketika tim tuan rumah turun harus bermain dengan 10 pemain pada leg pertama di Bernabeu.
Gol pertamanya dari tendangan tajam ke tiang dekat, yang kedua adalah hasil dari kecemerlangan khas Messi ketika dia mencuri bola di dekat garis tengah untuk kemudian mengecoh empat pemain bertahan lawan sebelum melepaskan tembakan ke gawang.
Barcelona kemudian melenggang untuk bertemu dengan Manchester United dalam partai final.
6 Mei 2015: Barcelona vs Bayern Munich
Menghadapi mantan pelatihnya Guardiola, Messi membuka leg pertama semifinal Liga Champions yang berlangsung sengit dengan tembakan mendatar dari luar kotak pada menit ke-77.
Dua menit kemudian dia memperdaya bek Jerome Boateng sebelum menaklukkan kiper yang memenangkan Piala Dunia, Manuel Neuer.
Pada waktu tambahan, Messi mengumpan Neymar untuk mencipta gol ketiga. Barcelona kemudian maju ke final untuk menaklukkan Juventus.
23 April 2017: Real Madrid vs Barcelona
Dibuat berdarah oleh bek Real Madrid Marcelo, Messi masih mampu mengilhami serangan balik saat Barcelona menang 3-2 di Bernabeu pada akhir musim Liga waktu itu.
Madrid memimpin lebih awal tetapi Messi merangsek melewati dua bek untuk menyamakan kedudukan.
Ivan Rakitic membawa Barcelona berbalik unggul dan Sergio Ramos diusir keluar lapangan karena melanggar Messi.
Ketika laga tinggal lima menit, Real menyamakan kedudukan tetapi, dua menit memasuki waktu tambahan, Messi mencetak gol ke-500 Barcelona untuk mengamankan kemenangan.
Dia merayakannya dengan membuka baju yang diulurkan kepada para pendukung Madrid yang tertegun, dagunya terangkat sebagai isyarat menantang.
Barcelona pun naik ke pemuncak klasemen namun kemudian goyah ketika Real yang akhirnya merebut gelar.
11 Juli 2021: Brasil vs Argentina
Messi kesulitan menularkan kesuksesan yang dia alami dalam tingkat klub kepada timnasnya dengan hanya sekali mencapai final Piala Dunia dan tiga kali final Copa America dan semuanya berakhir dengan kekalahan.
Musim panas ini dia akhirnya merebut trofi internasionalnya dan dia melakukannya saat melawan Brazil di Rio de Janeiro. Angel Di Maria mencetak satu-satunya gol dalam final Copa America itu yang membuat Messi akhirnya mengangkat trofi dalam seragam timnas Argentina. (Antara)