Suara.com - Tinggalkan Barcelona, Lionel Messi kini sudah dipastikan merapat ke PSG, Selasa (10/8/2021), dan hal tersebut kabarnya sangat disesali oleh presiden klub Joan Laporta.
Jaume Llopis, mantan anggota Komisi Espai Barcelona yang mengundurkan diri dari jabatannya setelah kepergian Lionel Messi, percaya bahwa Joan Laporta diyakinkan oleh CEO klub Ferran Reverter dan presiden Real Madrid Florentino Perez untuk 'menendang' pemain Argentina itu dari Camp Nou, meski saat itu sang presiden bisa mempertahankannya.
"CEO baru [Reverter] yang bertanggung jawab. Saya tahu bahwa semuanya harus melalui CEO, semuanya harus ditandatangani oleh CEO dan bukan presiden," kata Llopis kepada Cadena SER.
"CEO mengancam Joan Laporta dengan pengunduran dirinya, dan dia memiliki kontrak yang ketat, jika dia menandatangani [kesepakatan LaLiga] dengan CVC.
Baca Juga: Keluarga Kecil Messi Terbang ke Paris, Antonela: Kami Berlima Menuju Petualangan Baru
"Laporta ditekan oleh CEO-nya dan, di sisi lain, Florentino Perez meyakinkannya. Di antara mereka berdua, mereka meyakinkannya bahwa dia harus mengusir Messi [dari Barcelona] dan tidak menandatangani kontrak dengan CVC."
Llopis menunjuk pada pengaruh Florentino Perez dan menyoroti persahabatan yang dimilikinya dengan Reverter.
"Messi sendiri mengatakannya dengan kata-katanya sendiri: 'Saya mengurangi gaji saya hingga 50 persen dan mereka tidak meminta apa pun kepada saya'. CVC bukan dana vulture seperti yang telah dikatakan, mereka adalah dana [investasi] yang sangat serius ," kata Llopis.
“Memang benar kontrak pertama tidak diterima karena menurut Laporta berarti menggadaikan hak siar TV Barcelona untuk 50 tahun ke depan, tapi CVC bersedia bernegosiasi. Dan mereka juga tidak bernegosiasi."
"Laporta diyakinkan oleh Ferran Reverter, CEO baru, bahwa tidak mungkin untuk menandatangani kontrak dengan CVC, dan oleh Florentino Perez dengan proyek Liga Super Eropa."
Baca Juga: Novri Setiawan Tak Menyangka Bisa Awet di Persija dan 4 Berita Bola Terkini
"Ferran Reverter juga sudah lama bersahabat dengan Florentino Perez dan mereka meyakinkan Laporta untuk menolak untuk melanjutkan negosiasi."
"Yang mengejutkan adalah ada 25 hari tersisa hingga akhir jendela [transfer], ada waktu untuk mencari solusi."
"Mereka menolak untuk bernegosiasi dengan Messi dan CVC. Ini adalah solusi sempurna untuk Florentino Perez, karena dia bisa memperkuat Real Madrid dengan [kedatangan Kylian] Mbappe."
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Messi dan Laporta telah mencapai kesepakatan secara verbal. Namun ketika hari untuk meneken kontrak baru tiba, Barcelona membatalkannya.
Barcelona beralasan jika batasan gaji pemain yang ditetapkan La Liga sebagai kendala, dan juga kondisi finansial klub saat ini yang guncang akibat pandemi dan hutang yang menggunung.
Presiden La Liga Javier Tebas yang tidak mau disalahkan angkat bicara kepada media. Menurutnya, keputusan mutlak ada di tangan Presiden Barcelona Joan Laporta.
Tebas mengklaim Barcelona menolak tawaran kontrak yang melibatkan La Liga dan CVC Capital Partners.
Perjanjian tersebut melibatkan uang 2,7 miliar euro (setara Rp45,5 triliun). 15 persen dari jumlah tersebut akan dialokasikan untuk kontrak dan batasan gaji.
Dengan kata lain, standar batasan gaji pemain di Barcelona dapat ditingkatkan. La Liga berjanji akan memberikan tambahan slot bagi Barcelona jika bersedia bekerja sama, sehingga Lionel Messi bisa dipertahankan.
Barcelona menolak dengan alasan, jika kontrak disetujui, mereka akan kehilangan 11 persen pemasukan dari hak siar.
Ketika Jorge Messi, ayah sekaligus agen Messi, sudah berada di Paris, Laporta berubah pikiran dan bersedia meneken kontrak yang ditawarkan La Liga. Namun semua sudah terlambat, Messi sudah menyerahkan nasibnya kepada sang ayah.
Jorge yang sudah kadung kecewa pun tidak menggubris rayuan Barcelona dan mencapai kesepakatan dengan PSG. Messi dipastikan segera meneken kontrak dengan PSG berdurasi dua tahun.