Suara.com - Pendukung Manchester United tentu tak lupa dengan gelandang tinggi bernama Marouane Fellaini. Setelah hengkang dari Old Trafford, kini pria berpaspor Belgia itu menjadi top skor di Liga China.
Nama Marouane Fellaini hilang dari hiruk pikuk sepak bola Eropa seiring keputusan Manchester United di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer melegonya ke klub China, Shandong Luneng pada transfer musim dingin 2019.
Fellaini yang saat itu berusia 31 tahun, dilepas dengan mahar Rp121 miliar di mana dirinya saat ini kontraknya baru akan berakhir pada akhir tahun 2025.
Kedatangan pria yang kini berusia 33 tahun itu sejatinya memberi tuah kepada Shandong Luneng. Di musim perdananya saja, Fellaini mampu mengantarkan timnya meraih Chinese Cup Winner.
Dikenal sebagai gelandang tengah selama bermain, Marouane Fellaini sejatinya bertugas untuk menyeimbangkan permainan tim dalam menyerang dan bertahan.
Namun di Liga Super China, Fellaini malah bertransformasi jadi mesin gol andal Shandong Luneng. Buktinya, kini ia menjadi top skor sementara CSL musim 2020/21.
Fellaini memuncaki daftar top skor dengan torehan 9 gol dari 12 laga yang telah ia mainkan bersama Shandong Luneng. Padahal, ia kerap dimainkan di posisi gelandang bertahan.
Namun, Fellaini memanfaatkan postur tubuhnya yang tinggi menjulang untuk berduel di situasi bola mati sehingga mampu menciptakan gol demi gol untuk tim arahan Hao Wei tersebut.
Sebagai informasi tambahan, karena tinggi badannya yang mencapai 194 sentimeter, Fellaini pernah mencetak Hattrick lewat sundulan dalam tempo 7 menit saja.
Baca Juga: Lionel Messi Datang, PSG Akhiri Perburuan Paul Pogba
Hal tersebut terjadi saat Shandong Luneng berhadapan dengan Dalian Pro pada Juli 2020. Fellaini mengawali Hattrick-nya lewat sundulan di menit ke-79 lewat skema Open Play saat ia merangsek ke kotak penalti.