Suara.com - Tim Rusia, Rubin Kazan kembali tampil di kompetisi Eropa dengan mengikuti UEFA Europa Conference League (UECL) setelah absen lebih dari lima musim. Namun, debut mereka di kompetisi benua biru diwarnai insiden memalukan.
Rubin Kazan menandai debutnya di UECL dengan menghadapi tim asal Polandia, Rakow Czestochowa dalam babak kualifikasi di GKS Stadium, Jumat (6/8/2021).
Dalam pertandingan yang berakhir tanpa gol itu, pemain Rubin Kazan harus menanggung malu lantaran nomor punggung dan nameset jersey mereka tiba-tiba terlepas.
Entah karena udara yang panas atau cacat produksi, bagian belakang jersey Rubin Kazan seketika menjadi polos karena stiker nomor punggung dan nama yang terlepas.
Baca Juga: Ramdani Jalani Ritual Sebelum Kenakan Nomor Punggung Keramat Persija
Untuk mengakalinya agar tetap patuh dengan regulasi FIFA, Rubin Kazan mencari solusi instan. Para pemain terpaksa menggambar nomor punggung sendiri menggunakan spidol.
Jelas, hasil 'karya' para pemain Rubin Kazan dalam membuat nomor punggung tak bisa dibilang bagus apalagi estetik.
Nomor-nomor itu ditulis serampangan mengingat para pemain sudah berada di tengah lapangan untuk sesegera mungkin bertanding.
Kejadian yang dialami Rubin Kazan di kancah UECL sejatinya sudah diprediksi oleh banyak pihak. Meski berada di bawah naungan UEFA, kasta UECL dianggap rendah karena mayoritas peserta berasal dari luar 5 liga top Eropa.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, sebelumnya sempat mengungkapkan alasan pihaknya membentuk UECL yang akan menjalankan debutnya musim ini.
Baca Juga: Ingin Lebih Gacor Lagi, Greg Nwokolo Ganti Nomor Punggung
UEFA, kata Ceferin, ingin memberi kesempatan banyak tim memperebutkan gelar bergengsi Eropa, khususnya negara-negara di luar 5 liga top Eropa.
"Kami ingin membuat kompetisi kami lebih inklusif - untuk memberi klub dan fans kesempatan bermimpi dan bersaing memperebutkan gelar Eropa. Inilah mengapa kami menciptakan UEFA Conference League," kata Ceferin, dikutip dari laman resmi UEFA, beberapa waktu lalu.
"Kami memiliki 55 asosiasi negara-negara yang membentuk UEFA, dan penting untuk memberi klub-klub dari sebanyak mungkin federasi, kesempatan memperpanjang kampanye Eropa mereka selama mungkin."