Suara.com - Pengakuan mengejutkan diungkapkan Sasha Attwood, kekasih Jack Grealish saat gelaran Euro 2020 berlangsung. Ia mengaku mendapat ratusan teror pembunuhan dalam sehari.
Media sosial tak selalu digunakan untuk bersenang-senang, namun juga dapat dipakai meneror seseorang, seperti yang dialami kekasih Jack Grealish, Sasha Attwood.
Pacar bintang timnas Inggris yang berprofesi sebagai model itu mengaku menerima pesan mengerikan dan pelecehan dari media sosial TikTok dan Instagram.
Mulai dari didoakan terkena penyakit kanker hingga meniggal dunia, Sasha Attwood mengungkapkan teror-teror mengerikan yang diterimanya.
Baca Juga: Aston Villa Tergiur Tawaran Rp1,9 Triliun Man City untuk Jack Grealish
Mirisnya lagi, teror tersebut diterima Sasha selama gelaran Euro 2020, 200 teror didapatnya selama satu hari.
Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Sasha melalui channel YouTube pribadi, hingga saat ini ia masih mendapatkan teror tersebut.
"Mereka berkata,'Saya harap Anda terkena kanker dan mati' atau 'Saya harap seluruh keluarga Anda mati'," ucap Sasha Attwood.
"Mereka juga berkata 'Saya harap lain kali Anda berada di mobil mengalami kecelakaan dan mati, saya harap setelah Wembley (final) Anda mati'.
"Saya menerima 200 ancaman pembunuhan dalam sehari. Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan itu.
Baca Juga: Kisah Danny Mountain, Eks Southampton yang Kini Jadi Bintang Porno dengan Bayaran Termahal
"Saya mendapat begitu banyak teror setiap hari, sampai sekarang. Sepanjang hari setiap hari," imbuhnya.
Hal yang lebih disesalkan Sasha adalah kebanyakan pesan ancaman yang didapatkannya itu berasal dari pengguna media sosial dengan rentang usia 13-14 tahun.
Ditengarai serangan kepada Sasha ini buntut dari isu kepergian Jack Grealish dari Aston Villa, sang pemain dikaitkan dengan Manchester City.
"Saya tidak pernah menyadari betapa buruknya hal itu, dan yang menakutkan adalah para gadis muda," ujar Sasha.
"Saya membuka akun-akun ini dan mereka benar-benar masih berusia 13 hingga 14 tahun. Hal itu sangat menyedihkan." imbuhnya.
Keresahan yang diungkapkan Sasha ini muncul setelah beberapa bintang timnas Inggris, seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka menjadi sasaran rasis.
Buntut dari kegagalan tiga pemain tersebut mengeksekusi penalti di laga final EURO melawan Italia dan berujung kekalahan.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel bahkan mengaku para penebar rasis di media sosial ketiga pemain tersebut sangat mengerikan jika dilihat dan penuh kebencian.
Kontributor: Eko Isdiyanto