Suara.com - Pecinta sepak bola tentu mengenal Eden Hazard sebagai salah satu pemain bertalenta. Saking besarnya talenta yang ia miliki, pemain asal Belgia ini pernah mencetak Hattrick di laga resmi dalam kondisi mabuk.
Memang tak ada yang meragukan talenta seorang Eden Hazard. Bahkan sejak dirinya masih berusia belasan tahun, ia menjadi rebutan banyak klub-klub top Eropa.
Pemain yang kini berusia 30 tahun tersebut bahkan dicap sebagai salah satu pesepak bola yang mampu menyaingi Lionel Messi soal talenta yang dimiliki, yakni dalam hal dribel.
Dalam sebuah studi yang dibeberkan sebuah perusahaan analisis, Driblab pada 2019 lalu, Hazard berada di posisi teratas dari 71 ribu lebih pemain soal pemain yang paling mendekati Messi.
Baca Juga: Cedera Pemain Hampiri Arsenal Jelang Awal Musim, Thomas Partey Menepi di Laga Pembuka
Tolak ukur yang dipakai ada 12 di antaranya adalah partisipasi dalam gol, Expected Goals (xG) per laga, umpan kunci, Expected Assist (xA) dan sebagainya.
Eden Hazard ada di posisi teratas sebagai pemain yang bisa mendekati gaya bermain Lionel Messi mengalahkan Kylian Mbappe yang ada di tempat kedua.
Sayangnya, Hazard terkenal sebagai pemain yang tak serius dan terkesan malas. Sebagai contoh, ia lebih memilih bermain gim Mario Kart ketimbang latihan saat berseragam Chelsea.
Selain itu, pola hidupnya dianggap tak sehat karena Hazard mengaku suka makan Burger yang tergolong dalam kategori makanan Junk Food.
Sederet masalah tersebut membuat pecinta sepak bola tak mampu membuktikan hasil studi tersebut di dunia nyata.
Baca Juga: Libatkan Mbappe, Cristiano Ronaldo Bisa Gabung PSG
Meski demikian, sah-sah saja menyebut Eden Hazard punya talenta hampir setara Lionel Messi. Apalagi jika mengenang aksinya mencetak Hattrick dalam kondisi mabuk.
Hattrick saat Mabuk di Laga Terakhir
Pada akhir musim 2011/12, Eden Hazard memainkan laga terakhirnya bersama Lille. Sebab, jauh-jauh hari ia telah mengutarakan akan pindah ke klub lainnya di tahun 2012.
Menjelang berlangsungnya laga terakhir, seperti manusia pada umumnya, Hazard melakukan pesta perpisahan berupa acara minum-minum pada malam hari.
Singkat cerita, Hazard menikmati pesta itu dan minum sambil terjaga semalaman. Padahal keesokan harinya, Lille akan memainkan laga terakhir di Ligue 1 melawan Nancy pada 20 Mei 2012.
Saat laga hendak dimulai, Hazard turun menjadi starter. Dan tak disangka, saat bermain ia mampu mencetak Hattrick hanya dalam waktu kurang dari 30 menit saja dan membawa Lille menang 4-1 atas Nancy.
Rio Mavuba, rekannya kala itu, menceritakan bahwa saat mantan pemain Chelsea ini mencetak Hattrick, ia yakin bahwa Hazard dalam kondisi mabuk dan belum tidur.
“Itu pertandingan terakhir Hazard bagi Lille dan dia ingin membuat perpisahan. Dia tak tidur malam itu dan minum semalaman, tapi dia mencetak Hattrick dalam waktu kurang dari setengah jam," kenang Mavuba dikutip dari laman AS.
“Kami semua (rekan Hazard di Lille) melihatnya dan berpikir dia adalah pemain yang sangat spesial,” imbuhnya.
Dalam satu selebrasi golnya, terlihat para pemain Lille berpose seolah-olah tengah menenggak minuman yang menandakan bahwa Hazard berada dalam kondisi mabuk.
Tentu apa yang dilakukan Hazard di laga terakhirnya untuk Lille berada di luar nalar manusia pada umumnya yang meyakini bahwa orang mabuk dengan kondisi tubuh belum beristirahat akan sulit bermain maksimal di sebuah pertandingan sepak bola.
Namun yang pasti, laga itu membuktikan bahwa Eden Hazard benar-benar pemain bertalenta. Hanya saja ia tak memaksimalkan bakat yang ia miliki sehingga kini kariernya meredup di Real Madrid.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya