Mengenang Ivan Toplak, Pelatih Jempolan yang Gagal bersama Timnas Indonesia

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Kamis, 29 Juli 2021 | 23:38 WIB
Mengenang Ivan Toplak, Pelatih Jempolan yang Gagal bersama Timnas Indonesia
Ivan Toplak. (crvenazvezdafk.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia sepak bola Tanah Air tengah berduka seiring kabar berpulangnya mantan pelatih tim nasional Indonesia asal Slovenia, Ivan Toplak.

Kabar berpulangnya Ivan Toplak beredar luas setelah media setempat, Dnevnik, memberitakan dirinya meninggal dunia pada usia 90 tahun di Maribor pada Senin (26/7/21) waktu setempat.

Kabar ini tak ayal memberi duka mendalam bagi setiap elemen sepak bola Indonesia, terutama bagi PSSI dan juga beberapa pelaku di lapangan Tanah Air.

Lewat akun Twitter, PSSI mengabarkan berpulangnya Ivan Toplak sembari melayangkan doa untuk mantan pelatih tim nasional Indonesia tersebut.

Baca Juga: Ketika Timnas Indonesia Tampil Memukau di Olimpiade Melbourne 1956

Mantan penggawa tim nasional Indonesia, Imran Nahumarury pun juga tak kelewatan melayangkan belasungkawa atas kepergian Ivan Toplak.

Ivan toplak pernah menjalani karier di sepak bola sebagai pemain dan juga menjadi pelatih. Semasa bermain, mendiang pernah membela tim-tim besar seperti Red Star Belgrade, Olimpija Ljubljana, dan Branik Maribor.

Setelah pensiun, Ivan Toplak juga pernah melatih beberapa klub seperti Red Star Belgrade dan California Clippers. Selain itu, mendiang juga melatih tim nasional Yugoslavia di berbagai kelompok umur hingga senior.

Di tanah kelahirannya tersebut, Ivan Toplak terbilang berprestasi di mana mendiang mampu membawa Yugoslavia menembus semifinal Euro U-21 di tahun 1980 dan mempersembahkan perunggu di Olimpiade 1984.

Pasca melatih Yugoslavia, Ivan Toplak berlabuh ke Indonesia pada 1991. Sayang, kebersamaannya dengan skuat Garuda tak bertahan lama karena mendiang dicap gagal bersama timnas Indonesia.

Baca Juga: Tunggu Vaksin Kedua, Jadwal Shin Tae-yong ke Indonesia Mundur Lagi

Lantas, bagaimana bisa pelatih top sekelas Ivan Toplak gagal bersama tim  nasional Indonesia?

Penyebab Kegagalan Ivan Toplak di Tanah Air

Ivan Toplak tercatat menukangi tim nasional Indonesia sejak 1991. Ia datang dengan bayaran terbilang cukup besar. Konon, bayarannya mencapai angka Rp300 juta.

Bayaran tersebut cukup mahal untuk tahun 1991 saat kurs rupiah masih sangat bersaing. Jelas dengan bayaran semahal itu, Ivan Toplak dibebani ekspektasi besar.

Kebetulan saat Ivan Toplak datang, Indonesia baru saja meraih medali emas SEA Games 1991 bersama pelatih asal Uni Soviet, Anatoli Polosin.

Prestasi yang didapat pendahulunya tersebut membuat beban di pundak Ivan Toplak kian terasa berat. Target pun dipatok untuknya yakni membawa Indonesia tampil di Piala Asia 1992 serta meraih medali emas di SEA Games 1993.

Dengan banyaknya ekspektasi yang dibebankan kepadanya dan situasi sepak bola Indonesia yang dimadu keberhasilan di SEA Games 1991, bisa dikatakan bahwa Ivan Toplak datang di waktu yang salah.

Pendeknya waktu serta besarnya ekspektasi membuat Ivan Toplak tak bisa menerapkan metode melatihnya yang dikenal mengandalkan fisik dan mental pemain, seperti Anatoli Polosin.

Minimnya waktu tersebut membuat metodenya tak berjalan. Hasilnya? Indonesia tampil buruk dan gagal tampil di Piala Asia 1992. Di ajang tak resmi sekelas Piala Kemerdekaan 1992, Indonesia arahan Ivan Toplak tak bisa berbuat banyak.

Puncak buruknya performa Indonesia terjadi di SEA Games 1993. Skuat Garuda gagal meraih medali karena berstatus tim terbaik keempat.

Pada tahun 1993 itu pula kontrak Ivan Toplak berakhir. Setelahnya, mendiang memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola yang membesarkan namanya.

Kontributor: Zulfikar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI