Infografis
Suara.com - Tak ada yang menyangkal akan panasnya rivalitas antara Brasil dan Argentina. Meski gelaran Copa America 2021 telah usai, rivalitas keduanya berlanjut di cabang olahraga sepak bola Olimpiade 2020.
Tim nasional Argentina putra harus menerima kenyataan pahit setelah gagal melangkah ke perempat final cabang olahraga sepak bola Olimpiade 2020. Hal ini membuat tim Brasil putra kegirangan sehingga melayangkan ‘ejekan’.
Tim Tango putra gagal melangkah ke perempat final Olimpiade 2020 setelah hanya mampu finis di tempat ketiga grup C di belakang Spanyol dan Mesir.
Ironisnya, Argentina tak lolos karena kalah selisih gol dari Mesir yang di laga terakhir meraih kemenangan atas Australia.
La Albiceleste yang meraih hasil imbang 1-1 di laga terakhir kontra Spanyol, memiliki selisih minus satu gol. Sedangkan Mesir yang menang 2-0 di laga terakhir, unggul selisih plus satu gol.
Tersingkirnya Argentina pun tak ayal menjadi kejutan tersendiri. Hasil tersebut pun tak disia-siakan sang rival, Brasil, yang lolos ke perempat final Olimpiade 2020 dengan status juara grup.
Ejekan ini diwakili oleh unggahan di Instagram Story Douglas Luiz di mana ia berpose dengan rekan-rekannya sambil melambaikan tangan dengan Caption ‘Tchau hermanitos’ sebagai isyarat mengucapkan selamat tinggal ke Argentina.
Ejekan ini sendiri bisa dikatakan sebagai balasan skuat Brasil terhadap Argentina. Sebagai informasi, salah satu penggawa La Albiceleste, Leandro Paredes, mengejek Richarlison yang mencetak Hattrick ke gawang Jerman.
Paredes mengejek Richarlison di unggahan akun Instagram Tyc Sports dengan komentar ‘(bagaimana) di final?’ yang merujuk pada kemenangan Argentina di final Copa America 2021.
Brasil sendiri memastikan lolos ke perempat final sebagai juara grup A dengan catatan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Tim Selecao pun akan ditemani Pantai Gading ke perempat final.
Di babak perempat final, Brasil akan menghadapi Mesir dalam langkahnya menuju final dan meraih medali emas di cabang olahraga sepak bola Olimpiade 2020.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
