Suara.com - Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mengizinkan kompetisi sepak bola nasional bergulir kembali di tengah pandemi COVID-19.
Permohonan tersebut dituangkan dalam surat terbuka yang diunggah di media sosial Instagram APPI @appi.official, Kamis, dan ditandantangani oleh Presiden APPI Firman Utina, Wakil Presiden APPI Andritany Ardhiyasa serta perwakilan pemain seperti Maman Abdurahman (Persija), Bagus Nirwanto (PS Sleman) dan Zulkifli Syukur (PSM).
"Bapak Presiden yang kami hormati, kami memang sangat ingin kompetisi bisa berjalan kembali, namun tetap dengan mengutamakan keselamatan, sehingga kami siap menyukseskan agenda kampanye pemerintah untuk menyelesaikan pandemi. Karena dengan kapasitas jejaring persona yang kami miliki, dapat dimanfaatkan untuk mendukung program pemerintah ke seluruh pelosok Tanah Air," tulis APPI.
APPI pun menegaskan bahwa para pemain tidak merasa risau bertanding di tengah pandemi COVID-19 karena mereka semua sudah divaksin.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Peringatan BMKG Harus Jadi Rujukan Pengambilan Keputusan Pemerintah
Selain itu, mereka juga siap menegakkan benar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 serta tak segan untuk ikut dalam diskusi penyusunan prosedur kesehatan tersebut.
Dalam suratnya, para pemain juga mengutarakan kegelisahan soal tersendatnya penghasilan mereka selama liga sepak bola profesional dihentikan sejak Maret 2020.
"Bapak Presiden yang kami hormati, profesi pesepak bola dianggap sebagai profesi dengan penghasilan besar, penuh kemewahan dan ketenaran. Karena anggapan itulah kami dianggap kalangan mampu yang jauh dari bantuan-bantuan yang pemerintah berikan.
Namun, Bapak Presiden yang kami hormati, apa artinya jika 16 bulan ini tidak ada penghasilan terlebih teman-teman kami yang berada di Liga 2, pemotongan gaji dengan besaran fantastis, pemutusan kontrak sepihak, serta belum ada yang mau mengontrak kami karena status kompetisi yang masih belum jelas," tulis APPI.
Pemain lalu mengingatkan kepada Presiden bahwa karier mereka di sepak bola sejatinya tidak panjang, hanya 10-15 tahun. Itulah kenapa kehilangan waktu dua tahun sangat terasa.
Baca Juga: Sulit Keluar dari Pandemi, Politisi Partai Demokrat: Masih Nego dengan Para Buzzer
Tidak lupa, pesepak bola menyebut bahwa keberadaan liga tidak hanya memberikan kehidupan bagi mereka, tetapi juga membawa hiburan kepada masyarakat.
"Sepak bola di negara ini merupakan olahraga dengan fanatisme yang tinggi, hiburan bagi masyarakat dan kadang kala menjadi pemersatu bangsa saat sebagian dari kami sedang menggunakan lambang Garuda di dada," tulis APPI seperti dimuat Antara.
Pada akhir Juni 2021, PSSI dan LIB memutuskan bahwa Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021-2022 ditunda sesuai dengan instruksi dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 BNPB.
Keputusan diambil karena kasus COVID-19 meningkat secara signifikan di Indonesia, terutama di kawasan Pulau Jawa dan Bali.
Rencana awal, Liga 1 2021-2022 dimulai 9 Juli 2021. Setelah ditunda, Liga 1 Indonesia diharapkan bergulir mulai pertengahan Agustus 2021, sementara Liga 2 dijadwalkan berlangsung mulai September 2021.