Suara.com - Dianggap sebagai pemain potensi di usia muda dan pernah mendapat penghargaan bergengsi macam Puskas Award tidak menjamin karier pesepak bola bisa panjang.
Hal ini terjadi pada diri Wendell Silva Lira. Sosok asal Brasil itu pernah jadi headline di media berbagai belahan dunia usai meraih FIFA Puskas Award 2015. Seperti yang diketahui penghargaan ini diberikan kepada pemain yang mencetak gol paling indah.
Gol indah ini dicetak Wendell ketika berseragam Goianesia saat melawan Atletico-GO. Setelah melakukan operan satu dua, Wendell menyambar umpan lob dengan tendangan salto ketika tubunya masih membelakangi gawang lawan.
Gol Wendell itu kemudian masuk ke dalam tiga gol yang akan dipilih menerima Puskas Award. Di akhir pemungutan suara, Wendell Lira mendapatkan 46,7% suara mengungguli Lionel Messi dengan 33,3% suara.
Baca Juga: Para Veteran Sepak Bola yang Tampil di Olimpiade Tokyo dan 4 Berita Bola Terkini
"Saya tidak bisa melihat apa yang terjadi karena semuanya bergerak begitu cepat," kata Lira kepada Vice Sports .
"Pada saat itu saya tidak tahu apakah itu gol yang hebat atau tidak, meskipun saya punya ide bahwa itu cukup bagus. Dan kemudian saya mulai mendapat pesan dari orang-orang yang mengatakan saya telah mencetak gol yang hebat." tambahnya.
AC Milan diketahui sempat terkesan dengan mantan pemain Timnas Brazil U-20 itu. Raksasa Italia bahkan mengajukan tawaran 1,5 juta pounds (setara Rp 30 miliar) untuk memboyongnya. Namun, ia memutuskan untuk memperpanjang kontraknya selama lima tahun.
Namun, Lira memutuskan untuk bertahan di Brasil. Dengan status free agent, ia pindah ke Vila Nova. Namun, ia gagal menunjukkan penampilan memuaskan di sana.
Lira mulai kerepotan secara finansial karena bermain di divisi bawah Liga Brasil. Di negara tempat Lira bermain waktu itu 82 persen pemain digaji hanya 250 pounds (setara Rp 5 juta) sebulan.
Baca Juga: Ronaldinho: Jika Messi Pensiun, Tak Ada yang Pakai Nomor Punggung 10 di Barcelona
Selain penampilan yang tak memuaskan, gaji yang kecil, Lira juga terkendala cedera. Segala kondisi itu akhirnya membuat Lira memutuskan untuk pensiun pada 2016 ketika usianya masih 27 tahun.
Sempat frustrasi, Wendell Lira menemukan harapan pada hidupnya melalui game. Lira bukan hanya bermain gim FIFA untuk pelepas penat, tapi dia menghasilkan uang dengan cara itu. Ia bahkan kini berkompetisi secara profesional melawan beberapa Gamer terbaik di dunia dalam turnamen untuk mendapatkan banyak uang.
Bahkan Lira menghasilkan 750.000 pounds (setara Rp 15 miliar) dalam setahun. Berlipat-lipat dari gajinya saat menjadi atlet. Selain itu, Wendell Lira juga menjadi YouTuber Game. Lira kini sudah memiliki lebih dari 500.000 pengikut.
Selain membuat kondisi finansialnya membaik, prestasi Wendell Lira di dunia game juga luar biasa. Dia pernah mengalahkan gamer asal Arab Saudi yang juga merupakan juara FIFA Piala Dunia Interaktif 2015, Abdulaziz Alshehri.
Kontributor: Aditia Rizki