Suara.com - Georginio Wijnaldum telah resmi bergabung dengan Paris Saint Germain (PSG). Pemain internasional Belanda ini mengungkapkan salah satu alasan dirinya meninggalkan klub lamanya, Liverpool.
Wijnaldum resmi berkostum Paris Saint-Germain pada 23 Juli 2021, dengan status bebas transfer setelah kontraknya di Anfield berakhir usai lima tahun bersama klub Liga Inggris tersebut.
Gelandang berusia 30 tahu itu telah memainkan peran kunci dalam membantu Liverpool memenangkan Liga Champions 2019 serta gelar Liga Premier pertama klub pada tahun berikutnya.
Namun, Wijnaldum mengungkapkan bahwa dia merasa tidak dicintai dan juga tidak dihargai oleh klub lamanya .
"Ada saat ketika saya tidak merasa dicintai dan dihargai," ungkap Wijnaldum kepada wartawan seperti dilansir Soccernet.
Baca Juga: Virgil van Dijk Berpeluang Dimainkan Saat Liverpool Lawan Hertha Berlin
"Bukan rekan satu tim saya, bukan orang-orang di Melwood [tempat latihan]. Dari mereka saya tahu, saya bisa mengatakan mereka semua mencintai saya dan saya mencintai mereka. Lebih dari pihak lain," kata Wijnaldum.
Pada pertandingan terakhirnya di Liverpool. Wijnaldum diberi guard of honour setelah mereka mengklaim kemenangan 2-0 melawan Crystal Palace untuk mengamankan finis empat besar musim lalu.
Dia mendapat tepuk tangan dari staf permainan dan pelatih dan juga aplaus meriah dari para pendukung Liverpool, tetapi Wijnaldum merasa tidak dihargai oleh beberapa penggemar di media sosial.
"Di media sosial, jika kami kalah, sayalah yang disalahkan. Ada momen ketika saya seperti: 'Wow. Jika mereka tahu apa yang saya lakukan untuk tetap fit dan bermain di setiap pertandingan."
"Pemain lain mungkin berkata: 'Oke, saya tidak fit.' Anda mendapatkan pemain di tahun terakhir mereka yang seperti: 'Saya tidak bermain karena itu adalah risiko.' Aku melakukan yang sebaliknya." pungkasnya.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Perjalanan Hidup Nasser Al-Khelaifi Sebelum Jadi Bos PSG