Mengenal Quinn, Atlet Transgender Pertama yang Tampil di Olimpiade

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 27 Juli 2021 | 14:34 WIB
Mengenal Quinn, Atlet Transgender Pertama yang Tampil di Olimpiade
Gelandang Timnas putri Kanada, Quinn (kiri) saat berebut bola dengan pemain Jepang dalam matchday pertama Grup E sepakbola putri Olimpiade Tokyo 2020 di Sapporo Dome, 21 Juli 2021. ASANO IKKO / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesepakbola putri Kanada, Quinn, menjadi atlet transgender pertama yang tampil di ajang Olimpiade. Sejauh ini, dia sudah tampil dua kali di babak penyisihan Grup E Olimpiade Tokyo.

Quinn, telah membela tim putri Kanada sejak Olimpiade Rio 2016, tetapi baru mengumumkan sebagai transgender pada September atau setelah acara selesai.

Quinn, yang ingin dipanggil dengan sebutan "they" alih-alih "she/he" tampil di partai pembuka Grup E kontra Jepang yang berakhir imbang 1-1.

Dia kemudian membantu tim Kanada mengalahkan Chile di matchday kedua yang berlangsung di Sapporo Dome pada 24 Juli lalu.

Baca Juga: Jadwal Sepak Bola Putri Olimpiade Tokyo, Perebutan Tiket 8 Besar

"Trans Olympiian pertama yang secara terbuka bersaing. Saya tidak tahu bagaimana rasanya. Saya merasa bangga melihat 'Quinn' masuk dalam lineup dan akreditasi saya," kata Quinn dilansir dari ESPN, Selasa (27/7/2021).

"Saya merasa sedih mengetahui ada Olympians sebelum saya tidak dapat hidup dalam kebenaran karena [pandangan] dunia."

"Saya merasa optimis untuk perubahan. Perubahan legislatif. Perubahan aturan, struktur dan pola pikir," tambah atlet 25 tahun tersebut.

Quinn adalah salah satu dari dua pemain transgender di National Women's Soccer League. Saat ini, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu membela OL Reign.

Selain Quinn, Olimpiade Tokyo juga dihiasi atlet transgender lain, yakni Laurel Hubbard yang tampil dalam cabang olahraga angkat besi di kelas 87kg putri.

Baca Juga: Ngilu, Kelamin Atlet Skateboard Olimpiade Hantam Tiang usai Hilang Keseimbangan

Ada juga atlet BMX asal Amerika Serikat, Chelsea Wolfe yang juga datang ke Tokyo tetapi diperkirakan tidak ikut bertanding.

“Sebagian besar, saya merasa sadar akan kenyataan,” lanjut Quinn dalam caption di Instagram.

“Gadis-gadis trans dilarang berolahraga. Wanita trans menghadapi diskriminasi dan bias saat mencoba mengejar impian Olimpiade mereka. Pertarungan belum berakhir, dan saya akan merayakannya saat kita semua di sini.”

Wanita transgender telah memenuhi syarat untuk bersaing di Olimpiade sejak Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, dan Komite Olimpiade Internasional memperbarui pedomannya pada tahun 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI