Eks Kiper Seksi Amerika Serikat Bongkar Praktik Seks Bebas di Ajang Olimpiade

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Sabtu, 24 Juli 2021 | 12:56 WIB
Eks Kiper Seksi Amerika Serikat Bongkar Praktik Seks Bebas di Ajang Olimpiade
Mantan penjaga gawang Timnas Putri Amerika Serikat, Hope Solo. (GEOFF ROBINS / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 digegerkan dengan penggunaan kardus sebagai kasur agar para pesertanya tak melakukan seks bebas selama gelaran. Alhasil muncul pertanyaan, apakah memang praktek seks awam terjadi di pesta olahraga sedunia itu?

Jelang Olimpiade Tokyo 2020, terdapat sebuah cuitan menghebohkan di linimasa Twitter dari seorang atlet lari asal Amerika Serikat, Paul Chelimo.

Chelimo yang merupakan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 mengunggah foto kasur yang digunakan oleh para atlet untuk Olimpiade Tokyo 2020.

Unggahan atlet lari asal Amerika Serikat, Paul Chelimo, yang menampilkan kasur yang dibuat untuk dibuat dari kardus di Olimpiade Tokyo 2020. (Twitter/@Paulchelimo)
Unggahan atlet lari asal Amerika Serikat, Paul Chelimo, yang menampilkan kasur yang dibuat untuk dibuat dari kardus di Olimpiade Tokyo 2020. (Twitter/@Paulchelimo)

Dalam unggahannya, Chelimo menuliskan bahwa kasur tersebut dibuat dari kardus. Menurutnya, penggunaan kardus di kampung atlet untuk mencegah para atlet melakukan hubungan intim.

Baca Juga: Fadlan dan Azzahra Ditargetkan Pertajam Rekornas di Olimpiade Tokyo

Singkatnya, dengan kasur dari kardus tersebut, maka atlet tak bisa melakukan hubungan seks karena kasur takkan kuat menampung dua beban di atasnya.

Namun cuitan Chelimo ini segera dibantah oleh salah satu atlet senam Irlandia, Rhys McClenaghan. Masih lewat media sosial Twitter, ia menunjukkan bahwa kasur dari kardus ini tak sepenuhnya ‘anti seks’.

McClenaghan bahkan menunjukkan videonya dirinya berjingkrak-jingkrak di atas kasur dari kardus tersebut untuk membuktikan bahwa kasur tersebut tak seperti tudingan Chelimo.

Sedangkan panitia Olimpiade Tokyo 2020 mengklaim kasur kardus itu bisa menahan bobot hingga 200 kg. Dan penggunaan kardus sebagai kasur bertujuan agar seusai Olimpiade berakhir, kardus itu bisa didaur ulang.

Terlepas dari klaim McClenaghan dan panitia Olimpiade soal kekuatan kasur kardus, publik tetap menyoroti pertanyaan, apakah benar kegiatan esek-esek antar atlet di Olimpiade itu benar adanya?

Baca Juga: Wabah Covid-19, AS Dicurigai Mendanai Penelitian Virus Berbahaya di Wuhan

Mantan penjaga gawang Timnas Putri Amerika Serikat, Hope Solo, pun menjawab seks bebas memang ada di Olimpiade.

Pengakuan Mengejutkan Hope Solo

Hope Solo menjawab memang benar ada seks bebas di tiap gelaran Olimpiade. Ia sendiri telah berpartisipasi di dua Olimpiade yakni 2008 dan 2012.

Sepanjang pengalamannya di Olimpiade, terutama di 2012, Solo mengakui bahwa seks bebas di kalangan atlet di pesta olahraga terakbar itu selalu ada.

Dikutip dari Daily Star, Solo menyebut para atlet di Olimpiade mudah akrab satu sama lain sehingga akhirnya bisa melakukan hubungan intim di tengah gelaran.

Mantan penjaga gawang Timnas Putri Amerika Serikat, Hope Solo. (EVARISTO SA / AFP)
Mantan penjaga gawang Timnas Putri Amerika Serikat, Hope Solo. (EVARISTO SA / AFP)

“Jika Anda tak memiliki kedisiplinan, kampung (atlet) bisa menjadi gangguan. Tak seperti Bar, itu (komunikasi) tak terasa canggung karena ada persamaan (antar atlet),” ucap Solo.

“Itu dimulai dengan (percakapan), ‘Olahraga apa yang Anda mainkan?’. Lalu tiba-tiba Anda berjabat tangan atau tos,” lanjutnya.

Solo juga menjelaskan pengalamannya melihat banyak seks bebas di kalangan atlet selama gelaran Olimpiade. Bahkan, adegan esek-esek itu ia lihat terjadi di area terbuka.

“Banyak seks yang terjadi (di Olimpiade). Para atlet itu ekstrem. Ketika mereka berlatih, mereka fokus. Ketika mereka minum, bisa minum sampai 20 kali.

“Dengan pengalaman sekali seumur hidup, Anda ingin membangun kenangan, baik itu seksual atau berpesta. Saya pernah melihat orang melakukan seks di ruang terbuka. Di rerumputan, antara gedung-gedung,” pungkasnya.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI