Suara.com - Marcelo Bielsa merupakan salah satu pelatih sepak bola terbaik di muka bumi. Karena kejeniusannya itu, ia mendapat julukan El Loco atau Si Gila.
Marcelo Bielsa saat ini tengah meramaikan sepak bola Inggris usai berhasil membawa Leeds United promosi untuk pertama kalinya sejak 2004 pada musim 2020/21 lalu.
Di musim perdananya usai 16 tahun terjerembab di kasta kedua, Leeds tampil dengan baik di Liga Inggris dengan finis di tempat ke-9.
Pencapaian Leeds yang finis di 10 besar terbilang baik untuk sebuah tim promosi. Tentu kehebatan The Whites tak lepas dari tangan dingin Marcelo Bielsa.
Baca Juga: Kembali ke Kasta Tertinggi, Norwich City Targetkan Awet di Liga Inggris
Bielsa dengan pengalaman serta kejeniusannya bisa membuat Leeds menantang tim-tim papan atas Inggris di musim 2020/21.
Melawan Liverpool selaku juara bertahan, saat itu Leeds United cuma kalah tipis 3-2 di pekan perdana Liga Inggris 2020/21. Bahkan Manchester City tak pernah menang di dua pertemuan melawan Leeds.
Marcelo Bielsa lahir di Rosario, Argentina pada 21 Juli 1955. Lahir di negara yang akrab dengan sepak bola membuatnya pun terjun ke lapangan hijau.
Diketahui, Bielsa pernah menjalani karier sebagai pemain sepak bola. Namun, tak banyak catatan yang menceritakan perjalanannya semasa bermain.
Baca Juga: Teken Kontrak Jangka Panjang, Emile Smith Rowe Pakai Nomor Ozil di Arsenal
Justru pamor sebagai pemain yang tak ternama, mampu dibalik oleh Bielsa saat ia berkarier sebagai pelatih sejak tahun 1992.
Klub yang ia latih pertama kali adalah Newell’s Old Boys. Setelahnya ia berpetualang ke berbagai klub seperti Atlas dan America dari Meksiko, dan Velez Sarsfield dari Argentina.
Klub pertama Bielsa di Eropa sendiri adalah Espanyol. Kala itu ia ditunjuk pada tahun 1998 di mana ia hanya bertahan selama empat bulan saja.
Setelahnya, Bielsa menerima pinangan sebagai pelatih tim nasional Argentina dari 1998 hingga 2003 dan berlanjut dari Januari hingga Agustus 2004 dengan prestasi medali emas Olimpiade 2004.
Selepas membesut tanah kelahirannya, Bielsa lantas menukangi Chile sejak 2007 hingga 2011. Sempat menganggur beberapa bulan, ia pun kembali melatih klub Spanyol, Athletic Bilbao.
Karier kepelatihan Bielsa di suatu tim memang tak pernah lama. Pada 2014, ia hijrah ke Olympique Marseille dan hanya bertahan setahun.
Kontroversi terjadi saat Bielsa ditunjuk melatih Lazio. Namun baru dua hari, ia memutuskan mundur dan beristirahat selama setahun sebelum menerima tawaran Lille di 2017.
Di Lille pun Bielsa tak bertahan lama. Pada Oktober 2017, ia cabut dan kembali menganggur. Barulah Leeds United datang mengetuk pintu dan menawarinya pekerjaan pada 2018.
Sejak musim 2018/19, Bielsa tercatat menukangi Leeds hingga artikel ini dibuat atau selama tiga tahun dengan total 140 laga yang telah dimainkan.
Dijuluki El Loco atau Si Gila
Marcelo Bielsa dianggap sebagai pelatih yang merevolusi sepak bola modern. Bahkan kendati miskin gelar, ia menjadi guru bagi banyak pelatih, yakni Pep Guardiola dan Mauricio Pochettino.
Karena kejeniusannya dan kenekatannya, Bielsa dijuluki El Loco atau Si Gila. Lantas, kenapa julukan itu tersemat kepadanya?
Bielsa mendapat julukan El Loco atau Si Gila karena tingkah absurdnya dalam melatih. Di awal karier kepelatihannya, ia pernah menyeleksi 3 ribu pemain hanya untuk mendapat 20 pemain terbaik saja.
Saat di Newell’s Old Boys, Bielsa yang sempat menjadi tim pemandu bakat, juga melakukan hal gila dengan mencari bakat muda di seluruh pelosok negeri.
Kegilaan terlihat karena metode yang ia pakai, yakni memetakan daerah menjadi 70 bagian dan melakukan perjalanan darat sejauh 8 ribu kilometer.
Kegilaan lainnya juga tercermin saat Bielsa mengancam akan membunuh seluruh pendukung Newell’s Old Boys yang memprotes dirinya di depan rumahnya usai tim besutannya kalah 0-6 dari San Lorenzo di Copa Libertadores.
Saat di Inggris, Bielsa menunjukkan kegilaannya dengan mengizinkan Aston Villa mencetak gol ke gawang Leeds United sehingga laga berakhir 1-1.
Kegilaan ini berlanjut juga kala Bielsa memata-matai Derby County asuhan Frank Lampard jelang pertemuan Play Off kedua tim di musim 2018/19.
Sesuai dengan aturan, Bielsa harusnya dihukum. Namun, saat menjelaskan kegiatan mata-matanya tersebut, para pewarta dibuat takjub dengan presentasinya yang menggunakan Power Point dan Spreadsheet.
Namun, julukan El Loco atau Si Gila tak hanya karena tingkahnya semata, melainkan juga karena kejeniusan Bielsa dalam melatih.
Bielsa selalu memiliki ide di luar nalar untuk tim yang ia tukangi. Sebagai contoh, ia selalu menerapkan sistem Pressing dalam permainannya.
Karena taktik Pressing itu, Bielsa sampai lupa dengan yang namanya formasi. Bahkan ia sempat memainkan formasi tak biasa seperti 3-3-1-3 dan di Leeds dengan 4-1-4-1.
Sir Alex Ferguson bahkan mengakui kegilaan Bielsa sendiri kala Manchester United dipecundangi Athletic Bilbao pada laga Liga Europa 2011/12.
Di laga itu, Bielsa membuat semua orang takjub kala Bilbao menyingkirkan Man United dengan agregat 5-3. Hebatnya, Los Leones bermain dominan atas Setan Merah.
Kemenangan Bilbao itu menjadi bukti kegilaan Marcelo Bielsa akan sepak bola di mana dalam prosesnya, ia tak segan memarahi anak asuhnya dan membuat anak asuhnya bermain intens.
Pada akhirnya, Marcelo Bielsa memang disebut gila. Bahkan mantan anak asuhnya, Iker Muniain, Bielsa jauh lebih gila dari yang banyak orang kenal.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas