Suara.com - Sudah jatuh tertimpa tangga. Pribahasa itu mungkin cocok untuk menggambarkan situasi tim Argentina, Boca Juniors yang harus berurusan dengan polisi pasca tersingkir dari Copa Libertadores, Rabu (21/7/2021).
Melansir BBC Sport, Kamis (22/7/2021), enam pemain dan ofisial Boca Juniors ditangkap setelah bentrok dengan polisi Brasil pasca laga kontra Atletico Mineiro.
Boca Juniors yang terhenti di 16 besar Copa Libertadores melalui adu penalti setelah bermain dua leg tanpa gol, mengamuk karena dua gol mereka di setiap leg dianulir VAR.
Ada bentrokan di terowongan dan ruang ganti setelah pertandingan leg kedua itu pun tak terhindarkan. Polisi Brasil bahkan menggunakan semprotan merica terhadap pemain dan ofisial Boca.
Baca Juga: Diminati Manchester City, Sudikah Cristiano Ronaldo Khianati Manchester United?
Sehari setelah insiden tersebut, sebuah pernyataan polisi mengatakan dua dari enam orang dari Boca didakwa merusak properti dan dibebaskan setelah masing-masing membayar uang jaminan 3000 reais atau sekitar Rp8,3 juta.
Empat orang lainnya dari klub Argentina itu didakwa menyebabkan cedera tubuh serta penyalahgunaan otoritas dan kini dibebaskan setelah setuju untuk menghadiri persidangan di masa mendatang.
Dalam sebuah pernyataan, Atletico Mineiro mengungkapkan bahwa uang jaminan yang dibayarkan Boca Juniors nyatanya berasal dari hutang.
Untuk sementara uang jaminan untuk dua pemain Boca Juniors dibayar oleh presiden klub Atletico Mineiro karena Boca Juniors tak memiliki cukup uang. Mereka diharuskan untuk membayar hutang tersebut dikemudian hari.
Enam orang yang didakwa dan dibebaskan tidak disebutkan namanya dan, setelah pergi untuk pulang, otoritas Argentina memutuskan bahwa skuad Boca harus dikarantina setidaknya selama tujuh hari setelah mereka kembali.
Baca Juga: Kisah Eks Manchester United Louis Saha yang Dirikan Bisnis Startup