Suara.com - Pasca dikontrak secara profesional oleh Arema FC, striker muda orbitan tim akademi Arema, Bramntio Ramadhan mengaku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Bahkan secara khusus dia ingin mengikuti jejak legenda Arema FC asal Probolinggo, Ahmad Junaedi.
Bramntio dan Ahmad Junaedi memang memiliki kesamaan, keduanya sama-sama berasal dari dari Probolinggo. Hal itu pula yang membuat Bramntio termotivasi mencatatkan sejarah untuk Arema FC, seperti halnya Ahmad Junaedi.
"Tentu saja saya sangat termotivasi. Saya belajar banyak hal dari beliau, kebetulan juga sama-sama berasal dari Probolinggo. Semoga saya bisa menunjukkan yang terbaik di Liga 1 (2021-2022) nanti," ucap Bram, panggilan akrab Bramntio, seperti dikutip TIMES Indonesia --jaringan Suara.com.
Ahmad Junaedi sendiri bukanlah sosok asing di jajaran legenda Arema FC. Kendati kebersamaannya di tim Singo Edan cukup singkat, yakni hanya di musim kompetisi 2001 silam, namun dia mampu menorehkan catatan fenomenal.
Baca Juga: COVID-19 Masih Ganas, Persita Salurkan Bansos Lewat Pemkab Tangerang
Dalam semusim, Ahmad Junaedi mampu mencetak 15 gol. Namanya menjadi pujaan Aremania saat itu lantaran sebelumnya tidak diperhitungkan.
Di musim 2002, Ahmad Junaedi hijrah ke rival berat tim Singo Edan, yakni Persebaya Surabaya. Sayangnya, keputusannya untuk pindah tersebut ternyata tidak dibarengi kariernya yang cemerlang seperti ketika bersama Arema FC.
Nama besar Ahmad Junaedi diakui memberikan inspirasi tersendiri bagi Bramntio.
"Saya selalu mendapatkan pesan dari Om Junaedi agar tidak menyia-nyiakan kesempatan. Menurutnya ini adalah kesempatan bagus bagi saya untuk menunjukkan yang terbaik agar mendapatkan tempat di tim," tukasnya.
Bramntio merupakan salah satu pemain jebolan akademi Arema yang diorbitkan ke tim senior Singo Edan untuk tampil di musim baru Liga 1.
Baca Juga: Persib Siap Manut Aturan Pemerintah terkait Perpanjangan PPKM
Selain Bramntio, ada delapan pemain lainnya yang 'naik kelas' dari akademi Arema untuk musim 2021 ini. Mereka adalah Tito Hamzah, Iqbal Fais, Catur Jepri Ahmad Galih, Andriyas Francisco, Vikrian Akbar, Aji Saka, Seiya Da Costa Lay dan Achmad Figo.