Cerita di Balik Pemilihan Roberto Mancini, Berawal dari Secangkir Kopi

Irwan Febri Rialdi
Cerita di Balik Pemilihan Roberto Mancini, Berawal dari Secangkir Kopi
Pelatih timnas Italia Roberto Mancini usai skuatnya menjuarai Euro 2020 setelah mengalahkan Inggris di laga final di Wembley Stadium, London, 11 Juli 2021. FACUNDO ARRIZABALAGA / POOL / AFP

Roberto Mancini kini mampu menyulap Timnas Italia menjadi tak terkalahkan

Suara.com - Keberhasilan Italia berhasil meraih titel Euro 2020 tak lepas dari magis Roberto Mancini. Siapa yang menyangka, penunjukannya sebagai pelatih berawal dari secangkir kopi.

Roberto Mancini berhasil membawa Italia meraih gelar internasional pertamanya sejak 2006 kala menjuarai Euro 2020.

Italia mampu meraih titel Euro 2020 usai menumbangkan Inggris di hadapan puluhan ribu pendukungnya lewat drama adu penalti.

Keberhasilan meraih titel Euro 2020 ini menjadi keberhasilan kedua Italia setelah pertama kali memenangi ajang empat tahunan tersebut pada 1968 atau 53 tahun silam.

Baca Juga: Kisah Alessandro Arlotti, Wonderkid Italia Pensiun Dini Usai Diterima Kuliah di Harvard

Hebatnya, lagi kesuksesan Italia tersebut dibarengi dengan rekor di mana Gli Azzurri tak terkalahkan selama 34 laga, hanya tertinggal satu laga saja dari catatan Unbeaten terlama yang dipegang Brasil dan Spanyol.

Sederet kesuksesan ini tentu tak lepas dari tangan dingin Roberto Mancini yang ditunjuk melatih Italia sejak 2018 lalu.

Mancini menukangi Italia menggantikan Giampiero Ventura yang gagal membawa Gli Azzurri lolos ke Piala Dunia 2018.

Sejak kedatangan Mancini, wajah Italia berubah drastis di mana Gli Azzurri saat ini memainkan sepak bola menyerang berbasis penguasaan bola dan menanggalkan Catenaccio andalannya.

Selain itu, pelatih berusia 56 tahun ini merevolusi skuat Italia dan memanggil para pemain muda serta memanggil debutan lainnya walau pemain tersebut bermain di Serie B (kasta kedua sepak bola Italia).

Baca Juga: Balas Dendam ke Mantan Pacar, Wanita Ini Ungkap Perselingkuhan saat Siaran Euro 2020

Revolusi yang dilakukan Mancini membuahkan hasil maksimal di mana dalam 37 laga sejak 2018, Italia hanya kalah dua kali dan memenangkan 28 laga di antaranya.

Komentar