Kenapa Olimpiade Tokyo Gunakan Pemain Usia 24 Tahun?

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Senin, 19 Juli 2021 | 09:46 WIB
Kenapa Olimpiade Tokyo Gunakan Pemain Usia 24 Tahun?
Logo Olimpiade Tokyo 2020 [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olimpiade Tokyo tinggal menghitung hari sebelum resmi dimulai. Jepang sebagai tuan rumah tetap bersikeras menyelenggarakan pesta olahraga terbesar sejagat itu di tengah pandemi COVID-19.

Pandemi pula yang membikin rencana awal untuk menggelar Olimpiade Tokyo di tahun 2020, harus diundur hingga 2021. Sepak bola menjadi salah satu cabang yang menjadi perhatian publik karena popularitas olahraganya.

Pertandingan akan dilaksanakan di enam stadion, yaitu Kashima Stadium, Kashima; Miyagi Stadium, Rifu, Saitama Stadium 2002, Saitama; Sapporo Dome, Sapporo; Tokyo Stadium, Tokyo; dan International Stadium Yokohama, Yokohama.

Salah satu yang menarik perhatian di Olimpiade Tokyo kali ini adalah perubahan regulasi batas usia yang dikeluarkan oleh FIFA sebagai otoritas sepak bola dunia.

Baca Juga: Ronald Koeman Kurang Setuju Pedri Ikut Olimpiade Tokyo, Ini Alasannya

Jika di edisi sebelumnya perseta yang boleh tampil harus berusia maksimal 23 tahun, maka di Olimpiade Tokyo tahun ini dinaikan menjadi 24 tahun. Artinya, FIFA bakal mengizinkan pemain kelahiran pada atau setelah 1 Januari 1997 tetap berpartisipasi.

Peraturan ini sempat dikecam oleh federasi sepak bola beberapa negara. Mereka menganggap keputusan ini tak adil karena banyak pemain muda yang statusnya sudah senior karena tampil di pertandingan-pertandingan level A sekelas Kualifikasi Piala Dunia 2022 atau turnamen konfederasi seperti Euro 2020 dan Copa America 2021.

Ambil contoh skuat Spanyol yang akan tampil di Olimpiade Tokyo nanti. La Furia Roja memanggil nama-nama seperti Eric Garcia, Pau Torres, Dani Olmo, hingga Mikel Oyarzabal yang sudah berpengalaman mentas di kompetisi besar macam Euro.

Alasan Pemain Berusia 24 Tahun Diizinkan Main di Olimpiade Tokyo?

Pandemi COVID-19 menjadi alasan utama FIFA mengambil keputusan untuk mengubah batas usia para pemain di Olimpiade Tokyo. Pandemi yang membuat kompetisi ditunda membuat FIFA beranggapan pemain-pemain yang seharusnya tampil di Olimpiade 2020 adalah  mereka yang berusia 23 tahun atau kelahiran 1 Januari 1997 atau setelahnya.

Baca Juga: Kasus Corona Jelang Olimpiade Tokyo Bertambah, Kini 2 Atlet Positif Covid-19

Oleh karena itu, agar para pemain tersebut tetap bisa ambil bagian di Olimpiade yang harus mundur ke 2021, maka batas usia pemain juga harus dimundurkan.

FIFA sadar bahwa tidak semua negara memiliki stok pemain muda yang berlimpah dan sangat potensial seperti Brasil, Argentina, hingga Spanyol.

Meski begitu, FIFA tetap mengizinkan penggunakan tiga pemain senior di setiap skuat. Banyak pemain top yang menjadikan Olimpiade sebagai ajang nostalgia dan keinginan memberikan medali emas bagi negaranya.

Beberapa pemain senior yang tercatat bakal ikut tampil di Olimpiade Tokyo adalah Dani Alves (Brasil), Marco Asensio, Dani Ceballos, Mikel Merino (Spanyol), hingga Guillermo Ochoa (Meksiko).

Seperti edisi-edisi sebelumnya, sepakbola pria akan diikuti 16 tim yang dibagi menjadi empat grup. Untuk tahun ini, Grup A akan dihuni Jepang, Afrika Selatan, Meksiko, dan Prancis.

Adaoun, Grup B diisi tim-tim macam Selandia Baru, Korea Selatan, Honduras, dan Rumania. Untuk Grup C terdapat beberapa tim tangguh seperti Mesir, Spanyol, Argentina, dan Australia. Sedangkan Grup D mempertemukan Brasil, Jerman, Pantai Gading, dan Arab Saudi.

(Kontributor/Aditia Rijki)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI