Suara.com - Borneo FC mengontrak Boaz Solossa dengan durasi dua tahun. Namun eks penyerang Persipura Jayapura itu bisa saja hengkang musim depan menyusul statusnya yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Boaz Solossa tercatat sebagai PNS di Kantor Otonomi Daerah Provinsi Papua. Dia diangkat sebagai abdi negara setelah lulus dari Universitas Cenderawasih, Jayapura pada 2013.
Status PNS bisa merugikan Borneo FC perihal kontrak Boaz. Pasalnya, ada kemungkinan sang pemain diharuskan berdinas tahun depan.
Borneo FC akan melihat perkembangan yang ada untuk tahun kedua Boaz. Mereka berharap Boaz bisa tetap fokus disepakbola guna menyelesaikan kontraknya.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Mario Kempes Sebut Messi Takkan Bisa Sehebat Maradona
"Kami sepakat dengan Boaz untuk kontrak selama dua tahun," kata COO Borneo FC, Ponaryo Astaman dalam konferensi pers virtual di kanal YouTube klub, Sabtu (17/7/2021).
"Tapi untuk tahun kedua, tergantung beberapa opsi atau kondisi terutama statusnya sebagai PNS. Itu yang menjadi pertimbangan kami dan Boaz Solossa," tambah mantan pemain Persija Jakarta itu.
Pornayo berharap rencana Boaz selama dua tahun di Borneo bisa berjalan lancar. Tentu hal tersebut akan memudahkan langkah Borneo FC melanjutkan kontrak.
"Kami sama-sama sepakat faktor itu menjadi pertimbangan untuk berlakunya kontrak Boaz pada tahun kedua," jelas Ponaryo.
"Kami berharap mudah-mudahan semuanya bisa diselesaikan dengan baik dan titik terang pada waktunya. Boaz bisa tetap bersama dengan Borneo FC pada tahun kedua," pungkas mantan kapten Timnas Indonesia itu.
Baca Juga: Kedatangan Jose Mourinho Naikan Standar AS Roma dan 4 Berita Bola Terkini
Borneo FC bukan klub asing bagi Boaz Solossa. Pemain yang akrab disapa Bochi itu dua kali berbaju Pesut Etam --julukan Borneo FC-- di Piala Presiden 2015 dan 2018.
Boaz direkrut Borneo FC usai didepak Persipura Jayapura karena indisipliner. Boaz tidak sendiri, ia dicoret dari Mutiara Hitam --julukan Persipura-- bersama Yustinus Pae.