Suara.com - Pemerintah Jepang dilaporkan mengimbau warganya untuk meninggalkan Indonesia dengan penerbangan khusus, menyusul begitu tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Kondisi itu membuat winger asal Jepang milik Persebaya Surabaya, Taisei Marukawa, bimbang. Dia mengakui banyak orang-orang dari negaranya yang berbondong-bondong meninggalkan Indonesia.
Taisei Marukawa menjelaskan negaranya hanya memberikan imbauan yang kemudian bakal diberikan fasilitas. Tidak ada paksaan dari pemerintah Jepang untuk tinggalkan Indonesia.
"Benar memang diimbau untuk meninggalkan Indonesia. Tapi bukan panggilan pribadi. Mereka yang mau bisa menghubungi perwakilan pemerintah Jepang dan akan diberikan fasilitas untuk pulang," kata Taisei dikutip dari laman resmi klub, Sabtu (17/7/2021).
Baca Juga: Dukung Gelaran Liga 1, Dokter Tirta Wanti-wanti Aturan Penyelenggaraan
Berbeda dengan kebanyakan warga negara Jepang, pemain yang mengidolakan Messi ini justru memilih untuk bertahan di Indonesia. Ia mengaku tidak ingin mengambil keputusan terlalu cepat.
"Saya tidak bisa memutuskan sekarang. Karena saya tidak tahu kapan kompetisi dimulai. Lagipula kita juga masih melakukan latihan. Jadi saya di sini saja dulu," beber Taisei.
"Di sini sebenarnya cukup aman karena saya tidak pernah keluar apartemen selain untuk latihan. Kesehatan dan makanan juga dipantau oleh tim medis dan chef tim. Jadi sebenarnya tidak masalah," imbuhnya.
Taisei mengaku akan mengambil keputusan bergantung dari kebijakan Persebaya Surabaya. Jika skuad diliburkan, dia akan mempertimbangkan untuk pulang ke negaranya.
Di Jepang, dia akan memanfaatkan waktu untuk mengikuti vaksinasi. Persebaya memang mengusahakan pemain asingnya mendapat vaksin, tetapi Taisei menolak.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia Butuh Hiburan di Masa Pandemi, dr Tirta Dukung Liga 1 Dimulai
"Saya harus benar-benar mempertimbangkan dengan baik vaksin," beber Taisei.
"Karena jika saya mendapatkan vaksin yang berasal dari China, maka pemerintah Jepang tidak akan memberikan jatah vaksin kepada saya. Jadi kemungkinan besarnya saya pilih untuk melakukan vaksinasi di Jepang."