Suara.com - Malam Natal tahun 2020 silam menjadi saksi kekejaman mantan pemain Sunderland yang bernama Paul Conlon. Dia memukuli ayahnya sendiri yang kemudian meninggal dunia.
Pada 24 Desember lalu, Paul Conlon terlibat pertengkaran dengan ayahnya Harry Conlon di rumah keluarganya, di Sunderland, Inggris.
Paul Conlon sendiri memang tinggal bersama keluarganya. Menurut kepolisian Northumbria, kericuhan itu terjadi saat mantan pemain Sunderland itu turun dalam keadaan mabuk.
Lantas Paul Conlon memukul ayahnya berulang kali. Saat polisi tiba Harry Conlon sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dan telinganya berdarah. Polisi langsung melarikannya ke rumah sakit.
Baca Juga: TC Timnas Indonesia Awal Agustus Minus Shin Tae-yong
Nahas, nyawa Harry Conlon tak terselmatkan meski sudah mendapatkan penanganan media. Harry Conlon meninggal dunia di rumah sakit pada 18 Januari 2021.
Akibatnya mantan pemain Sunderland Paul Conlon didakwa menjadi tersangka pembunuhan tersebut. Dia pun mengakui pembunuhan itu pada hari pembukaan persidangannya.
"Setiap kematian adalah tragedi, tapi ini adalah insiden yang menyedihkan dan menghancurkan kehidupan banyak orang. Tindakan Paul hari itu di bawah pengaruh alkohol. Dia harus bertanggung jawab dan telah menyebabkan rasa sakit dan penderitaan," ucap detektif Jane Fairlamb seperti dikutip dari BBC pada Sabtu (17/7/2021).
"Saya harap kasus ini menjadi pengingat serius bagi semua orang tentan apa yang bisa terjadi ketika Anda melakukan pemukulan," tutupnya.
Atas tindakannya tersebut, Paul Conlon akhirnya divonis hakim dengan hukuman penjara selama 11 tahun dan 10 bulan.
Baca Juga: Awal Agustus, Timnas Indonesia Gelar TC di Luar Pulau Jawa
Terlepas dari itu, Paul Conlon merupakan mantan pemain sepak bola yang pernah berseragam Sunderland dan Hartlepool United pada 1990-an.