dr Tirta: Kalau Sinetron Boleh, Kenapa Sepakbola Tidak?

Kamis, 15 Juli 2021 | 11:50 WIB
dr Tirta: Kalau Sinetron Boleh, Kenapa Sepakbola Tidak?
Founder Sole Vacation, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta, memberi keterangan kepada wartawan usai pembukaan Sole Vacation ke-5 di Atrium Ambarrukmo Plaza, Sleman, DIY, Kamis (17/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter sekaligus pegiat media sosial Tirta Mandira Hudhi atau biasa dipanggil dr Tirta, turut menyoroti nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang lagi-lagi mengalami penundaan.

Menurutnya, kompetisi sepakbola harus dijalankan untuk memberi hiburan bagi masyarakat Indonesia selama pandemi Covid-19.

Tirta membandingkan acara sepakbola dengan sinetron yang selama masa pandemi terus tayang dan menjadi opsi masyarakat untuk mengusir penat karena banyak diam di rumah.

"Coba deh Liga 1 jalan, walau tanpa penonton pun, setidaknya ada tontonan di TV. Yakin deh pasti banyak yang semangat nontonnya," kata Dokter Tirta dikutip dari Instagram miliknya, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: PT LIB Sebut Liga 1 Justru Bagus Digelar di Masa PPKM, Kok Bisa?

"Semoga dipertimbangkan Divisi Humas Polri. Jika sinetron dan acara TV boleh jalan, ada baiknya sepakbola juga boleh jalan," sambungnya.

Liga 1 2021/2022 yang semula kick-off pada 9 Juli ditunda pelaksanaanya menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di Tanah Air.

Menpora Zainudin Amali menyerahkan trofi Piala Menpora kepada pemain Persija Jakarta yang mengalahkan Persib Bandung pada pertandingan leg dua final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]
Menpora Zainudin Amali menyerahkan trofi Piala Menpora kepada pemain Persija Jakarta yang mengalahkan Persib Bandung pada pertandingan leg dua final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

Nasib kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia itu kian tak jelas setelah pemerintah menekan kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Daurat Jawa-Bali pada 3 sampai 20 Juli mendatang.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, menjadwalkan bahwa Liga 1 akan kick-off akhir Agustus, tetapi wacana itu pun rawan untuk kembali batal.

Pasalnya, ada kabar bahwa pemerintah akan memperpanjang masa PPKM Darurat hingga enam minggu ke depan. Hal itu lantaran kasus harian Covid-19 di Indonesia yang terus melonjak, bahkan sempat menjadi yang tertinggi di dunia.

Baca Juga: Dukung Liga 1 Berjalan, Dokter Tirta: Masyarakat Butuh Hiburan

"Di kala kaya begini, cuma berharap Liga 1 dan Liga 2 bisa berlangsung Agustus agar ada hiburan. Enggak apa-apa dah tanpa penonton, tapi live streaming. Karena banyak warga sudah mumet tontonannya isinya berita sedih terus,” tambah Dokter Tirta.

“Yang penting toh pemain dan official juga bersedia di swab test. Pemain juga sudah pada vaksin. Itu Sudah saya konfirmasi ke beberapa official panitia Liga 1, Liga 2,” ia menambahkan.

Menggelar kompetisi di tengah pandemi Covid-19 sejatinya bukan hal baru bagi Indonesia. Piala Menpora 2021 pada April lalu sempat digelar sebagai ajang uji coba.

Saat itu, Piala Menpora 2021 dianggap sukses karena berhasil menerapkan protokol kesehatan ketat hingga bisa berlangsung tanpa menimbulkan kluster Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI