Suara.com - Manajemen Madura United sampai sejauh ini belum memutuskan jadwal dimulainya latihan bersama kembali setelah libur latihan sejak pengumuman penundaan gelaran Liga 1 2021, sekitar dua pekan lalu.
Pascapengumuman penundaan itu, Laskar Sape Kerrab langsung meliburkan tim hingga waktu yang belum ditentukan dan saat ini para pemain hanya latihan mandiri di daerah masing-masing.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq, dikutip Antara dari laman resmi klub, Rabu, menyampaikan selama penundaan kompetisi Liga 1 2021 belum ada kepastian, maka timnya akan terus diliburkan.
Menurut pria yang familiar disapa Habib itu, dengan adanya kepastian mengenai kompetisi domestik tertinggi Indonesia tersebut dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), maka akan membuat jajaran pelatih lebih mudah menyusun arah latihan.
Baca Juga: PT LIB Sesuaikan Jadwal Liga 1 dan 2 Jika PPKM Darurat Diperpanjang
"Sebelum adanya kepastian kompetisi (Liga 1 2021-2022), kami tidak akan latihan, catat ini. Bagaimana kami mau latihan, wong nggak tahu mau latihan untuk apa. Yang pasti saja bisa gagal atau ditunda, apa lagi yang belum seperti ini," tegas Habib.
Selain alasan tersebut, pria asal Pamekasan itu juga menegaskan selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali, timnya tidak akan menggelar latihan bersama sebagai wujud komitmen mendukung program pemerintah.
Bisa dipastikan, Madura United hingga Hari Raya Idul Adha pada Selasa, 20 Juli mendatang tidak akan menggelar latihan.
"Bukan hanya sampai Lebaran kurban, tapi di masa PPKM, kami tidak akan gelar latihan," kata Habib.
Seperti diketahui, Liga 1 sudah terhenti sejak Maret 2020 lalu, kemudian PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersepakat untuk kembali menggelar kompetisi pada Juli ini.
Baca Juga: Pelatih Bali United Percaya Skuadnya Tetap Profesional Jalani Latihan Mandiri
Namun, seiring kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia itu diundur hingga pertengahan Agustus 2021.