Inggris dan Media Lokalnya Arogan, Memang Tak Pantas Menangi Euro 2020

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 14 Juli 2021 | 07:39 WIB
Inggris dan Media Lokalnya Arogan, Memang Tak Pantas Menangi Euro 2020
Winger Timnas Inggris, Jadon Sancho (kedua dari kanan) tertunduk lesu usai gagal mencetak gol dalam babak adu penalti laga final Euro 2020 kontra Italia di Wembley, London, Senin (12/7/2021) pagi WIB. [Andy Rain / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan bek tim nasional Italia, Fulvio Collovati melontarkan kritik habis-habisan kepada Inggris dan media lokalnya. Tim Tiga Singa disebut arogan hingga tak pantas memenangi Euro 2020.

Inggris harus mengubur mimpi merengkuh trofi Euro perdananya sekaligus gelar juara turnamen mayor pertama sejak Piala Dunia 1966 usai dikalahkan Italia.

Dalam partai final yang berlangsung di Stadion Wembley, London itu, Inggris kalah adu penalti dengan skor 2-3 setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Menurut Fulvio Collovati, selaku pemilik medali juara Piala Dunia 1982, media Inggris terlalu arogan dan cuma memperhatikan sepak bola mereka sendiri walhasil lini belakang tim besutan Gareth Southgate itu beberapa kali sempat direpotkan oleh pergerakan Federico Chiesa di laga final.

Baca Juga: Nonton Final Euro 2020, Pembalap F1 Lando Norris Kehilangan Jam Tangan Mewah

"Media Inggris cuma tahu sepak bola mereka sendiri, bukan peta persaingan internasional," kata Collovati kepada Calciomercato.com sebagaimana dikutip Antara dari laman Football-Italia, Rabu (14/7/2021).

"Saya mendapat kesan bahwa mereka cuma punya sedikit pengetahuan tentang sepak bola di luar Inggris, mereka sangat terkungkung."

Para pemain Timnas Italia merayakan kemenangan atas Inggris di laga final Euro 2020 di Wembley, London, Senin (12/7/2021) pagi WIB. [AFP/Photo]
Para pemain Timnas Italia merayakan kemenangan atas Inggris di laga final Euro 2020 di Wembley, London, Senin (12/7/2021) pagi WIB. [AFP/Photo]

"Mungkin itu sebabnya mereka dikejutkan oleh Italia di Euro. Mereka lancang, terlalu mendaku dan arogan. Sebaliknya, kerendahan hati tim Roberto Mancini berhasil menyingkirkan banyak kubu," ujarnya menambahkan.

Raihan trofi Euro 2020 semakin menajamkan rekor gemilang Italia di bawah asuhan Mancini yang melewatkan 34 pertandingan tanpa kekalahan.

Collovati, yang semasa bermain merupakan bek stopper andalan timnas Italia, menyebut lini belakang Inggris mengalami banyak kendala dibandingkan duet bek tengah kepala tiga di jantung pertahanan Italia, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

Baca Juga: Team of the Tournament EURO 2020 Dirilis, Tak Ada Nama Cristiano Ronaldo

"Dari pertandingan itu terlihat jelas bagaimana bek seharusnya bertahan. Inggris memperoleh gol cepat dan mungkin satu dua peluang sesudahnya, tetapi selepas itu tidak ada lagi," katanya.

"Saya khawatir di masa kini mereka tidak mengajarkan postur kuda-kuda bertahan, bagaimana mengendalikan kecepatan saat menjaga lawan satu lawan satu yang punya kemampuan kaki kanan atau kiri."

"Lihat saja bagaimana mudahnya Chiesa melewati bek-bek Inggris. Jelas dia punya kecepatan, tapi dia tidak perlu bekerja banyak kecuali memindahkan bola dan berlari, sebab postur kuda-kuda lawannya salah."

"Semuanya tentang bagaimana mengantisipasi pergerakan dalam situasi semacam itu, dan Chiellini adalah contoh bek medote lama, dia tahu cara melakukannya. Sekarang mereka tidak lagi mengajarkan hal-hal mendasar dari bertahan di era saya," tutup Collovati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI