Jadi Sasaran Aksi Rasialisme, Marcus Rashford Dapat Dukungan Suporter Inggris

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 13 Juli 2021 | 21:42 WIB
Jadi Sasaran Aksi Rasialisme, Marcus Rashford Dapat Dukungan Suporter Inggris
Reaksi striker Inggris Marcus Rashford setelah gagal mencetak gol saat adu penalti melawan Italia di final Euro 2020 di Wembley Stadium, London 11 Juli 2021. Frank Augstein / POOL / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suporter sepak bola Inggris memberikan dukungannya kepada penyerang Marcus Rashford setelah mural sang pemain di kota kelahirannya dicoret dengan tulisan bernada rasial.

Tiga pemain timnas Inggris yakni Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi sasaran aksi rasial setelah mereka gagal mencetak gol dalam adu penalti melawan Italia di final Euro 2020.

Sejumlah suporter menutupi coretan-coretan di mural tersebut yang terletak di daerah Withington, Manchester dengan ratusan pesan dukungan.

"Kami mencintaimu!," tulis salah satu pesan. Sebuah gambar hati merah muda kecil ditempelkan di mural dengan sebuah kata sederhana: "Pahlawan."

Baca Juga: Nasib Malang Eder Sang Pembawa Piala di Final Euro 2020 dan 4 Berita Bola Terkini

"Kamu telah membela kami berulang kali, sekarang saatnya bagi kami untuk membelamu!" tulis sebuah pesan lainnya.

Rashford kemudian mengunggah foto-foto surat dari anak-anak yang mengatakan bahwa mereka bangga padanya.

Rashford lahir di kota Manchester pada 31 Oktober 1997 dan dibesarkan oleh ibu tunggal. Tahun lalu, ia memulai kampanye untuk menyediakan makanan gratis kepada anak-anak yang biasanya menerima voucer makanan gratis selama masa sekolah.

Rashford tidak bisa menerima keputusan pemerintah yang menghentikan pemberian skema makanan gratis untuk 1,3 juta anak sekolah. Menurutnya, tidak boleh ada satu anak pun di Inggris yang tidur dengan perut kosong.

Besar dari keluarga berpenghasilan pas-pasan, Rashford dan tiga saudaranya berangkat sekolah tanpa bekal dan uang jajan. Ia sepenuhnya tergantung makanan gratis dari sekolah.

Baca Juga: Pascagagal Juara Euro 2020, Pemain Inggris Hura-hura dengan Para WAGs

Selama wabah COVID-19, Rashford mengeluarkan sebagian tabungannya untuk membantu keluarga paling butuh bantuan. Ia juga menggalang dana dan bisa mengumpulkan 20 juta poundsterling, untuk melanjutkan kegiatan itu.

"Penalti saya tidak cukup baik, seharusnya masuk tetapi saya tidak akan pernah meminta maaf atas siapa saya dan dari mana saya berasal," kata Rashford dalam sebuah pernyataan yang dikutip Antara dari Reuters, Selasa (13/7/2021).

"Melihat respons di Withington membuat saya hampir menangis. Komunitas yang selalu memeluk dan terus mendukung saya. Saya Marcus Rashford, 23 tahun, pria kulit hitam dari Withington dan Wythenshawe, Manchester Selatan. Bila saya tidak punya apa-apa lagi, aku punya itu."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI