Suara.com - Timnas Italia akhirnya keluar sebagai juara Euro 2020 setelah menundukkan Timnas Inggris yang tampil di hadapan puluhan ribu suporternya, dalam laga final di Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari WIB.
Setelah bermain sama kuat 1-1 selama 120 menit pertandingan, Italia memastikan diri jadi kampiun usai menang 3-2 di babak tos-tosan alias babak adu penalti.
Ini merupakan gelar Euro pertama bagi Italia sejak jadi juara pada edisi 1968 silam. Gli Azzurri menyudahi penantian selama 53 tahun, yang diwarnai dua kali kekalahan di laga final pada edisi 2000 dan 2012.
Sementara untuk Inggris, kekalahan ini jelas jadi kekecewaan besar. Pasalnya The Three Lions tampil di kandang mereka sendiri di Wembley, di depan puluhan ribu suporter yang sejatinya sangat menantikan trofi juara.
Baca Juga: Juara Wimbledon 2021, Novak Djokovic Sebut Dirinya Petenis Terbaik Era Modern
Inggris praktis gagal meraih gelar perdana mereka di ajang Euro alias Piala Eropa sepanjang sejarah.
The Three Lions juga masih harus melanjutkan puasa gelar di turnamen besar yang telah berlangsung selama 55 tahun, setelah terakhir menjuarai Piala Dunia pada 1966 silam.
Jalannya Pertandingan
Laga di Wembley baru seumur jagung, fullback Manchester United, Luke Shaw memecahkan rekor sebagai pencetak gol tercepat di sebuah laga final Euro, saat ia membawa Inggris memimpin atas Italia.
Shaw mencetak golnya saat laga baru berjalan satu menit 57 detik setelah kick-off.
Baca Juga: Bonucci Samakan Skor, Italia vs Inggris Lanjut ke Babak Perpanjangan Waktu
Dengan catatan waktu itu, Shaw melampaui rekor gol tercepat laga final Euro yang sebelumnya atas nama Chus Pereda untuk Spanyol, yakni pada menit keenam dalam partai puncak Euro 1964 kontra Uni Soviet.
Gol Shaw ini bermula dari keberhasilan Inggris mengantisipasi situasi sepak pojok Italia, tetapi tim besutan Gareth Southgate tidak terburu-buru melakukan serangan balik.
Well, perjudian Southgate melakukan satu pergantian pada starting line-up Inggris dibandingkan laga semifinal lalu, dengan memasukkan Kieran Trippier memang berbuah manis.
Sebab, fullback Atletico Madrid itu lah yang mengirimkan assist untuk gol Shaw.
Dari sisi kanan, Trippier dengan cermat mengirim bola setelah menyaksikan pergerakan Shaw, yang juga melakukan penetrasi di sisi kiri.
Shaw yang berdiri relatif tanpa kawalan di area tiang jauh pun melepaskan tembakan voli kaki kiri, yang sempat membentur tiang sebelum bersarang ke gawang Italia tanpa bisa diantisipasi kiper Gianluigi Donnarumma.
Gol itu sendiri sekaligus menjadi gol perdana Shaw bersama Timnas Senior Inggris.
Setelah gol cepat itu, laga sendiri relatif berimbang dengan Italia dan Inggris saling jual-beli serangan.
Menit ketujuh, sebuah tendangan bebas penyerang sayap Italia, Lorenzo Insigne masih melambung di atas gawang Inggris kawalan kiper Jordan Pickford.
Pada menit ke-35, Italia kembali mendapatkan kans bagus untuk bikin gol. Sebuah drive dari Federico Chiesa diakhiri dengan tembakan keras kaki kiri winger Juventus itu dari luar kotak 16.
Sayang, percobaan meyakinkan Chiesa ini sedikit menyamping dari sasaran. Gawang Inggris masih aman.
Skor 1-0 untuk keunggulan Inggris sendiri bertahan sampai babak pertama rampung.
Secara keseluruhan, Italia mendominasi penguasaan bola dengan raihan mencapai 65 persen berbanding 35 persen milik Inggris.
Demikian pula untuk aspek percobaan tembakan. Italia mencatatkan enam tembakan, sementara Inggris hanya sekali.
Namun bicara yang mengarah ke sasaran, Italia dan Inggris sama-sama hanya mencatatkan satu shot on target di paruh pertama.
Selepas restart, Italia enggan membuang-buang waktu untuk segera menyamakan kedudukan. Kerja keras serta permainan positif Gli Azzuri pun membuahkan hasil.
Menit ke-67, berawal dari situasi sepak pojok, bek gaek Leonardo Bonucci memanfaatkan kemelut di kotak penalti, lalu melepaskan sontekan ke gawang Inggris yang tak bisa digagalkan kiper Pickford maupun Harry Kane yang berdiri di garis gawang. 1-1!
Setelah skor sama kuat, Italia semakin mengukuhkan dominasi mereka atas Inggris, baik dalam aspek ball possession, percobaan tembakan, maupun tembakan ke gawang lawan.
Namun, kesialan mendatangi Italia di menit ke-82. Chiesa, yang tampil apik sepanjang laga dan praktis menjadi motor serangan utama Azzurri, nampak sudak tidak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera.
Dan benar saja, Chiesa akhirnya harus digantikan Federico Bernardeschi, rekan setimnya di Juventus, untuk mengisi flank kanan penyerangan Italia.
Laga terus berlanjut, namun skor 1-1 tetap bertahan yang membuat pertandingan harus diteruskan dengan babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Memasuki babak extra time, skor tak kunjung berubah meski Italia lagi-lagi lebih banyak mengambil inisiatif serangan.
Sementara di menit-menit terakhir menjelang adu penalti, pelatih Inggris Gareth Southgate, memasukkan duo Manchester United, Marcus Rashford dan Jadon Sancho, yang sudah tentu secara khusus ditugaskan untuk menjadi eksekutor di babak tos-tosan.
Dan memang benar, juara Euro 2020 harus ditentukan lewat drama adu penalti.
Pada babak menentukan ini, penendang pertama masing-masing tim yaitu Domenico Berardi dari kubu Italia dan Harry Kane dari Inggris sukses menunaikan tugas mereka dengan apik.
Setelah itu, Andrea Belotti yang menjadi penendang kedua Italia gagal mengonversi penaltinya menjadi gol.
Di sisi lain, kapten Manchester United, Harry Maguire membawa Inggris memimpin 2-1 setelah bisa mengecoh kiper Donnarumma.
Babak tos-tosan terus berlanjut, Bonucci sementara bisa menyamakan skor jadi 2-2 setelah menaklukkan Pickford.
Nah, di sinilah petaka Inggris berawal. Marcus Rashford, penyerang Manchester United yang dikenal sebagai eksekutor penalti yang ulung, sepakannya justru relatif lemah dan hanya menyentuh tiang gawang Italia saat jadi penendang ketiga Inggris.
Di sisi lain, Federico Bernardeschi membuat Italia berbalik memimpin 3-2 setelah bisa mencetak angka.
Berlanjut ke eksekutor keempat Inggris, lagi-lagi sepakan Jadon Sancho untuk Inggris tidak meyakinkan. Donnarumma dengan sangat baik berhasil membaca tembakan Sancho dan menepis bola.
Ya, duo Manchester United melakukan tugasnya dengan buruk untuk Inggris, meski sejatinya diharapkan pelatih Gareth Southgate untuk mengamankan kemenangan Three Lions.
Italia kemudian bisa memastikan kemenangan dan gelar juara, namun eksekutor andalan mereka, Jorginho justru gagal menjalankan tugasnya sebagai penendang kelima Italia, sebagaimana sepakannya hanya membentur tiang.
Asa kembali muncul bagi Inggris, namun pemain muda Arsenal, Bukayo Saka juga mengecewakan. Setali tiga uang dengan Rashford dan Sancho, Saka gagal mengonversi penaltinya menjadi gol.
Timnas Italia pun dipastikan jadi kampiun Euro 2020 usai menang 3-2 di babak adu penalti ini.
Susunan Pemain:
Italia XI (4-3-3): Donnarumma; Di Lorenzo, Bonucci, Chiellini (C), Emerson; Barella, Jorginho, Verratti; Chiesa, Immobile, Insigne.
Pelatih: Roberto Mancini (Italia)
Inggris XI (3-4-3): Pickford; Walker, Stones, Maguire; Trippier, Phillips, Rice, Shaw; Mount, Kane (C), Sterling.
Pelatih: Gareth Southgate (Inggris)