Legenda Italia Ungkap Rahasia Tumbangkan Inggris di Wembley

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 11 Juli 2021 | 06:05 WIB
Legenda Italia Ungkap Rahasia Tumbangkan Inggris di Wembley
Gelandang Timnas Italia, Manuel Locatelli (berbaring) merayakan gol bersama rekan-rekannya saat menghadapi Swiss dalam matchday kedua Grup A Euro 2020 di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (17/6/2021) dini hari WIB. [Alessandra Tarantino / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kiper legendaris Italia yang pernah mengantarkan negaranya menjuarai Piala Eropa, Dino Zoff, mengatakan Azzurri membutuhkan "pribadi yang hangat tapi berdarah dingin" guna mengalahkan Inggris di Stadion Wembley dalam final Euro 2020, Senin dini hari nanti.

Zoff sendiri menjadi bagian dari skuad Italia yang mencatat kemenangan pertama negaranya di London pada 1973.

Zoff juga bagian dari satu-satunya tim Italia yang menjuarai Euro di negara itu sampai kini, pada 1968. Dia yakin kemenangan 1-0 atas Inggris dalam laga persahabatan pada November 1973 di mana dia juga bermain, adalah momen sangat penting bagi timnas Italia.

"Kami belum pernah mengalahkan Inggris di sana. Mereka masih merasa seperti penjaga olahraga ini. Wembley adalah semacam kuil terlarang. Mereka ada pada waktu yang berbeda, di dunia lain," kata dia kepada Corriere della Sera seperti dilansir Antara, mengutip Reuters.

Baca Juga: Marco Verrati: Berkali-kali Gagal karena Cidera, Akhirnya ke Final Juga

Ketika ditanya bagaimana caranya menang di Wembley, Zoff menjawab, "Seperti yang mereka bilang di Barat, 'Dengan bersikap hangat dan berdarah dingin'."

Zoff, yang merupakan manajer Italia ketika Azzurri kalah dalam final Euro 2000 dari Prancis lewat "gol emas", mengatakan dia dan rekan-rekan satu timnya diejek dan disebut "pelayan" oleh suporter Inggris manakala masuk lapangan Wembley pada 1973.

Suasana riuh diharapkan terjadi Senin dini hari nanti di mana sekitar 60.000 pendukung bakal menonton final itu.

Namun Zoff yang kini berusia 79 tahun mengecilkan pengaruh penonton itu.

"Saya percaya kepada atmosfer sampai titik tertentu," kata dia.

Baca Juga: Jelang Final Euro 2020, UEFA Tolak Lagu 'Three Lions' Dinyanyikan di Laga Puncak

"Ya, ada 60.000 orang yang mendukung Anda. Tapi itu tak seperti mereka sedang bermain. Inggris lebih punya banyak tekanan. Cukup bayangkan jika mereka tidak menang..."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI