Suara.com - Kabar meninggal dunianya Kosasih Kartadiredja mantan wasit pertama yang memiliki lisensi FIFA asal Indonesia dipastikan tidak benar. Ini seperti disampaikan oleh Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jabar, Tommy Apriantono setelah melakukan pengecekan.
Informasi kabar meninggalnya wasit yang eksis di era 1970-an itu pertama muncul di grup WhatsApp Bola Indonesia. Tommy pun langsung berinisiatif melakukan pengecekan melalui rekannya yang ternyata kabar tersebut tidak benar.
Menurut penuturan perwakilan Komite Wasit PSSI Asosiasi Kabupaten Sukabumi, M Agus dan Komite Wasit Asosiasi Kota Sukabumi, M Fikri yang meninggal bukan Kosasih mantan pengadil lapangan.
"Yang meninggal bukan Pak Kosasih Kartadiredja mantan wasit, melainkan orang lain yg kebetulan namanya saja yang sama," kata Tommy saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga: Kosasih Kartadiredja, Wasit FIFA Pertama Indonesia Dikabarkan Meninggal Dunia
Tommy menjelaskan sejauh ini Kosasih Kartadireja menurut informasi yang telah diterimanya dalam keadaan sehat.
"Dari informasi yang saya dapat Alhamdulillah beliau dalam keadaan sehat," sambung Tommy Apriantono.
Sebagai informasi, Kosasih imemulai kariernya sebagai wasit sekitar 1965. Atau setelah ia menyelesaikan kursus wasit Lisensi C1 nasional.
Ia begitu disegani setiap memimpin pertandingan nasional. Bahkan oleh pemain bintang yang saat itu sering dapat perlakuan spesial sekalipun.
Ketegasan itu juga yang kemudian membuat PSSI mendaftarkan Kosasih Kartadiredja ke Federasi Sepak Bola Tertinggi Dunia, FIFA, agar dirinya diakui dan mendapatkan lisensi memimpin pertandingan internasional.
Baca Juga: Jakarta Sulit, TC Timnas Indonesia Siap Digelar di Kalimantan atau Sumatra
FIFA akhirnya memberikan lisensi kepada Kosasih Kartadiredja pada tahun 1972. Sehingga membuat ketegasan Kosasih Kartadiredja juga bisa diketahui dunia internasional.
Dikutip dari Historia.id, sejak mengantongi Lisensi FIFA pada 1972, Kosasih kerap diminta jadi pengadil di sejumlah ajang sepakbola. Antara lain, King’s Cup 1972 dan 1972 di Thailand, Quoc Khanh Cup 1973 di Vietnam, dan President’s Cup 1975 di Korea Selatan.