Suara.com - Lionel Messi saat ini tampaknya benar-benar fokus untuk membawa Timnas Argentina jadi kampiun di ajang Copa America 2021. Sampai-sampai, penyerang berusia 34 tahun itu belum menentukan masa depannya di level klub.
Seperti diketahui, Messi sejak awal bulan ini sudah berstatus free agent alias tanpa klub, setelah kontraknya bersama Barcelona kedaluwarsa.
Hingga detik ini, belum ada tanda-tanda pemain berjuluk La Pulga itu akan meneken kontrak baru bersama Barca.
Tentu saja berjubel klub ingin meminang Messi secara gratis, meski pastinya tim-tim peminat tahu bahwa mereka harus mengeluarkan dana selangit untuk membayar gaji kapten Timnas Argentina itu.
Baca Juga: Mainkan Laga Semifinal Euro 2020 di Wembley memang Target Denmark Sejak Awal
Tak terkecuali tim gurem asal Brasil, Ibis Sport Club, yang tak malu-malu untuk mencoba mendapatkan Messi dengan status free transfer.
Bahkan, klub yang dilabeli sebagai 'klub terburuk di dunia' itu diketahui sudah melakukan manuver konkret, yakni telah menyodorkan kontrak untuk pengoleksi enam trofi Ballon d'Or itu.
Namun, beberapa klausul dalam kontrak yang disodorkan Ibis Sport Club tersebut terbilang nyeleneh.
Seperti diklaim Sportbible, Ibis telah menawarkan kontrak berdurasi 15 tahun untuk diteken oleh Messi. Artinya, sang megabintang mendapat jaminan untuk bisa terus bermain sepakbola hingga usianya mencapai 49 tahun!
Akan tetapi, Ibis meminta Messi untuk tidak mengenakan jersey nomor 10 di skuad, padahal nomor keramat tersebut jelas-jelas sudah identik dengan La Pulga.
Baca Juga: Denmark Tembus Semifinal Euro 2020, Pelatih Kenang Rapat Tim Jelang Turnamen
Selain itu yang tak kalah nyelenehnya, Messi diminta untuk tidak sering-sering bikin gol, bahkan tidak boleh membawa tim jadi juara!
Yang pasti, Messi akan dibayar berdasarkan performanya. Menimbang sebelumnya disebutkan Messi dilarang membawa tim jadi juara dan juga tak boleh bikin banyak gol, sudah tentu Ibis bisa membayar murah sang penyerang.
Dan terakhir, ini menyangkut harga diri Messi sebagai warga Argentina, Ibis meminta pemain yang sudah mencetak 700 gol lebih di sepanjang karier sepakbolanya itu untuk mengakui Pele, legenda sepakbola Brasil, lebih baik dari Diego Maradona, legenda Argentina yang tutup usia belum lama ini.
Ibis Sport Club sendiri dicap sebagai klub terburuk di dunia bukannya tanpa sebab. Klub divisi bawah kompetisi Brasil itu pernah meraih kemenangan dalam kurun waktu hampir empat tahun, pada 1980-1984 silam.
Catatan buruk di lintas ajang itu rupanya menjadi rekor terburuk, dan sampai dicatat Guinness Book of World Records.