Suara.com - Sebuah pengadilan komersial di Madrid, Spanyol, memberi pembelaan terhadap trio inisiator Liga Super Eropa (ESL) yakni Real Madrid dan Barcelona, serta Juventus yang merupakan perwakilan Liga Italia.
Mereka pada Kamis (1/7/2021) memerintahkan UEFA untuk membatalkan sanksi apapun yang dijatuhkan kepada Real Madrid, Barcelona, dan Juventus.
Melansir Antara, pengadilan itu juga memerintahkan UEFA tidak mengambil langkah lebih jauh dalam upaya mengucilkan Real Madrid, Barcelona, dan Juventus.
Meski tiga tim tersebut bersikeras melanjutkan proyek ESL setelah sembilan klub inisiator lainnya mundur, UEFA mereka anggap tak berhak memberi sanksi termasuk larangan tampil di Liga Champions.
Baca Juga: Akhiri Saga Panjang, Borussia Dortmund Konfirmasi Jadon Sancho Gabung MU
Pengadilan tersebut juga menyatakan UEFA tidak bisa memaksa inisiator proyek Liga Super Eropa membubarkan diri dan mencegah otoritas sepak bola itu menjatuhkan denda 100 juta euro (sekira Rp1,7 triliun) kepada klub-klub inisiator.
Mereka juga memerintahkan Liga Premier Inggris maupun federasi sepak bola Italia, FIGC, membatalkan sanksi apapun terhadap 12 klub inisiator ESL.
Proyek Liga Super Eropa diumumkan pada April tapi tak sampai tiga hari kemudian sembilan klub inisiator mundur.
Gelombang mundurnya klub-klub tersebut terjadi karena desakan dan kritik dari suporter, pemerintah, pemain, pelatih hingga masyarakat sepak bola pada umumnya.
Guna mencegah hal sama berulang, UEFA menjatuhkan penalti tegas tetapi penyelidikan disipliner terhenti pada Juni.
Baca Juga: Perpanjangan Kontrak Lionel Messi Tertunda Aturan Finansial La Liga
Sembilan klub yang mundur berasal dari Liga Italia, Liga Spanyol, dan Liga Inggris. Dari Liga Italia ada AC Milan dan Inter Milan.
Sementara dari Liga Spanyol ada Atletico Madrid, dan dari Liga Inggris adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, Manchester City, dan Manchester United.
Sedangkan Real Madrid, Barcelona dan Juventus terus mempertahankan proyek mereka, sembari merilis pernyataan bersama pada Mei, mengkonfrontasi tekanan pihak ketiga maupun tekanan terhadap proyek tersebut.