Banjir Kritik Pasca Gagal di Euro 2020, Zlatko Dalic Masih Ingin Lanjut Latih Kroasia

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 30 Juni 2021 | 19:41 WIB
Banjir Kritik Pasca Gagal di Euro 2020, Zlatko Dalic Masih Ingin Lanjut Latih Kroasia
Pelatih Timnas Kroasia, Zlatko Dalic. [Jonathan NACKSTRAND / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zlatko Dalic menyatakan masih ingin tetap melanjutkan tugasnya sebagai pelatih Timnas Kroasia walaupun ia dihujani kritik setelah langkah mereka terhenti di babak 16 besar Euro 2020.

Kroasia, yang sebelumnya keluar sebagai runner-up Piala Dunia 2018 di bawah Dalic, kalah dalam drama delapan gol yang berakhir dengan kemenangan Spanyol 5-3 di Kopenhagen, Denmark, Senin (28/6/2021) lalu.

Penampilan negara Balkan itu sendiri di sepanjang turnamen mendapat hujan kritik dari para pandit serta media lokal.

Kendati demikian, Dalic bersikeras bahwa para pemainnya tersingkir tanpa penyesalan, sebab mampu melunasi defisit 1-3 untuk memaksakan pertandingan kontra Spanyol berlanjut ke babak perpanjangan waktu, walau akhirnya kebobolan dua gol cepat yang mengakhiri kiprah mereka.

Baca Juga: Andil Besar Declan Rice dan Kalvin Phillips dalam Kemenangan Inggris atas Jerman

Pelatih berusia 54 tahun itu juga menegaskan bahwa setelah tersingkir dari Euro 2020, sekarang di kepalanya hanyalah tentang bagaimana cara Kroasia untuk melaju mulus dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa.

"Saya melakukan kesalahan dan siap bertanggung jawab, karena pada akhirnya saya lah yang mengambil semua keputusan," buka Dalic seperti dimuat laman resmi UEFA.

"Jika ditinjau ulang, ada beberapa hal berbeda yang ingin saya lakukan. Namun, yang ada di kepala saya sekarang adalah bagaimana meloloskan kami ke Piala Dunia 2022 di Qatar dan laga penting kontra Rusia 1 September nanti. Kami langsung mengalihkan fokus kami," celotehnya.

"Kami tidak perlu malu. Ada beberapa kesalahan kecil yang memang tidak boleh dilakukan melawan tim sekelas Spanyol yang bisa menghukum dengan sadis. Tapi itu bagian dari perkembangan tim, walaupuan sebagai harganya kami harus melewatkan kesempatan tampil di perempatfinal," tutur Dalic.

Kroasia memimpin lebih dulu atas Spanyol berkat 'hadiah' gol bunuh diri kiper Unai Simon, tetapi kemudian kebobolan gol Pablo Sarabia karena kelengahan timnya saat Ante Rebic tengah mengencangkan tali sepatu di tepi lapangan.

Baca Juga: Swedia Tersingkir dengan Gol Super Telat, Kulusevski: Sepakbola Sungguh Kejam!

Lantas ketika gol ketiga Spanyol yang dicetak Ferran Torres terjadi, bek kiri Josko Gvardiol juga memalingkan pandangannya dari bola karena tengah meminum air.

Meski demikian, Dalic enggan menyalahkan Rebic maupun Gvardiol atas kelengahan konsentrasi itu dan menyatakan Kroasia sudah memenuhi target awal mereka, yakni mencapai putaran final Euro 2020.

"Kami tidak lolos secara kebetulan, karena menjadi runner-up grup (di babak Kualifikasi Euro 2020). Tentu kami bisa lebih baik dari sekadar terhenti di 16 besar, tapi kali ini harus diakui kami tidak pantas mendapatkan lebih. Pun demikian, saya pikir tim ini punya masa depan gemilang," ucap Dalic.

"Saya sedih tapi bangga dalam waktu bersamaan. Sedih karena para pemain sudah mengerahkan seluruh kemampuannya, juga para suporter yang sudah mengeluarkan uang dan menghabiskan waktunya untuk mendukung kami, tetapi bangga karena apa yang kami lakukan sudah optimal melawan salah satu tim terbaik di dunia," tukasnya.

Dalic sendiri mengaku belum melakukan pembicaraan dengan kapten Luka Modric yang kini sudah berusia 35 tahun. serta beberapa pemain senior lainnya tentang rencana melanjutkan membela Kroasia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI