Suara.com - Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps membela Kylian Mbappe yang menjadi satu-satunya pemain Les Bleus yang gagal mengeksekusi penalti kontra Swiss di babak 16 besar Euro 2020, Selasa (29/6/2021) dini hari WIB.
Dalam pertandingan di Arena Nationala, Bukarest, Prancis secara mengejutkan disingkirkan Swiss lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 4-5.
Pertandingan harus ditentukan lewat babak adu penalti setelah skor 3-3 sama kuat hingga babak tambahan waktu berakhir.
Mbappe yang jadi penendang terakhir alias kelima Prancis, pada akhirnya gagal mengatasi tekanan. Tendangannya begitu mudah dibaca kiper Swiss Yann Sommer hingga Les Bleus kalah 4-5.
Baca Juga: Hancurkan Kroasia 5-3, Spanyol Melenggang ke Perempatfinal Euro 2020
"Kylian Mbappe luar biasa sedih, seperti halnya semua pemain, tetapi tak boleh ada seorang pun yang menyalahkan dia karena dia diserahi tanggung jawab mengambil tendangan penalti," kata Deschamps dilansir Antara dari dalam laman UEFA, Selasa (29/6/2021).
Deschamps mengaku timnya memang tampil tidak seperti biasanya yang malah memperlihatkan kelemahannya.
"Kami sudah melakukan apa yang kami butuhkan untuk mempertahankan kedudukan 3-1, dan lalu kami menunjukkan kelemahan, hal yang tidak biasa bagi kami," sambung Deschamps.
"Kalah adu penalti itu selalu kejam untuk tim mana pun," kata dia lagi.
Bek Prancis Raphael Varane mengamini sang pelatih dengan menyebut adu penalti itu bagaiman berjudi.
Baca Juga: Drama di Parken, Kroasia vs Spanyol Lanjut ke Babak Perpanjangan Waktu
"Adua penalti itu lotre. Kami bisa saja mencetak skor pada babak perpanjangan waktu karena kami memiliki banyak peluang untuk melakukannya. Akan tetap tenang di ruang ganti pemain dan kami semua fokus kepada tujuan-tujuan mendatang kami," kata Varane.
Namun bek yang diincar Manchester United ini mengaku sangat terpukul oleh kelahan tersebut. "Sungguh mengecewakan. Kami berantakans ekali pada babak pertama. Kami menjawabnya pada babak kedua tapi itu kemudian membuat mereka mendapatkan ruang dan mereka bisa bangkit."