Suara.com - Dua gol pada babak perpanjangan waktu yang di antaranya akhirnya dicetak oleh Alvaro Morata, membawa Timnas Spanyol ke perempatfinal Euro 2020 setelah mereka menghancurkan Timnas Kroasia 5-3 dalam laga 16 besar Euro 2020 di Parken Stadium, Kopenhagen, Denmark, Selasa (29/6/2021) dini hari WIB.
Ini merupakan jumlah gol terbanyak kedua yang tercipta dalam sejarah putaran final Piala Eropa. Tetapi Kroasia yang unggul lebih dulu pada menit ke-20 babak pertama lewat gol bunuh diri Unai Simon. Tetapi 18 menit kemudian pada menit 38 disamakan oleh Pablo Sarabia.
Spanyol mengubah kedudukan menjadi 2-1 pada menit ke-57 melalui gol Cesar Azpilicueta, yang disusul 20 menit kemudian oleh gol Ferran Torres sehingga kedudukan menjadi 3-1.
Tetapi pada lima menit waktu normal selesai, Kroasia menyamakan kedudukan 3-3 berkat dua gol yang diciptakan Mislav Orsic pada menit ke-85 dan Mario Pasalic pada menit 90+2. Dua gol ini memaksa laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Baca Juga: Drama di Parken, Kroasia vs Spanyol Lanjut ke Babak Perpanjangan Waktu
Pada 15 menit pertama babak perpanjangan waktu, Spanyol menambah dua gol yang keduanya dirancang oleh Dani Olmo.
Rancangan Olmo pertama membuat Alvaro Morata akhirnya memecahkan telur golnya pada menit ke-100. Olmo yang diturunkan sebagai pemain pengganti lalu menciptakan assist kedua bagi gol yang kali ini diciptakan Mikel Oyarzabal pada menit ke-103.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan ini diwarnai blunder konyol kiper Spanyol, Unai Simon.
Kecerobohan kiper Athletic Bilbao itu dalam menangani backpass membuat wonderkid Spanyol, Pedri bikin gol bunuh diri pada menit ke-20 yang membuat Kroasia unggul 1-0.
Baca Juga: Diwarnai Kesalahan Bodoh Unai Simon, Kroasia Sama Kuat dengan Spanyol di Babak I
Simon tak bisa menerima bola dengan baik ketika Pedri memberikan umpan balik dari tengah lapangan. Gagal mengontrol, bola pun masuk dengan mudahnya ke gawang sendiri.
Well, David de Gea yang ada di bangku cadangan tentu akan geleng-geleng kepala melihat blunder Simon, yang saat ini memang berstatus kiper utama Spanyol.
Beruntung bagi La Furia Roja --julukan Timnas Spanyol, Pablo Sarabia mampu menyamakan skor pada menit ke-38.
Memanfaatkan scrimagge di dalam kotak 16 Kroasia, penyerang sayap Paris Saint-Germain itu berhasil melepaskan sepakan, yang sejatinya bermula dari bola muntahan kiper Kroasia, Dominik Livakovic.
Ya, lagi-lagi ada andil kesalahan kiper dalam terjadinya gol di laga ini. Skor imbang 1-1 sendiri bertahan hingga babak pertama berakhir.
Spanyol tak diragukan menjadi tim yang mendominasi di babak pertama ini, dengan torehan ball possession mencapai 70 persen.
Namun sekali lagi, dominasi Spanyol dengan bola itu tak berarti banyak karena lini depan maupun kreativitas mereka kembali tumpul.
Memasuki paruh kedua, baik Spanyol dan Kroasia saling jual beli serangan, meski Spanyol masih sedikit lebih mendominasi.
Spanyol akhirnya unggul pertama kalinya pada laga ini pada menit ke-57 berkat gol Cesar Azpilicueta.
Bermula dari crossing Ferran Torres dari sisi kanan pertahanan Kroasia, Azpilicueta merangsek masuk ke kotak penalti sukses menanduk bola untuk merobek jala gawang Livakovic.
Menit ke-76, Spanyol mulai menjauh dari kejaran Kroasia. Pasukan Luis Enrique berhasil unggul 3-1 lewat aksi Ferran Torres, yang lepas dari pengawalan.
Tidak offside, winger Manchester City itu pun melepaskan finishing yang dingin untuk menaklukkan kiper Livakovic.
Unggul dengan margin dua gol, Spanyol agak terlena. Kroasia mampu menjaga asa dengan mencetak gol kedua mereka pada menit ke-85 lewat pemain pengganti, Mislav Orsic, usai terjadi kemelut di mulut gawang Spanyol.
Gol tersebut sontak memantik semangat para penggawa Kroasia. Benar saja, tim asuhan Zlatko Dalic akhirnya mampu menyamakan skor jadi 3-3 pada menit ke-90+2, lagi-lagi lewat pemain pengganti, kali ini Mario Pasalic.
Orsic yang baru saja mencetak gol, melakukan tusukan dari sisi kiri. Winger Dinamo Zagreb itu lantas melepaskan crossing matang ke jantung pertahanan Spanyol, yang disambuk dengan tandukan mematikan Pasalic untuk menaklukkan Unai Simon.
Tak lama kemudian wasit meniupkan peluit panjang. Dengan skor adalah 3-3, maka babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit pun harus dimainkan untuk menentukan pemenang.
Memasuki babak extra-time, Spanyol menggebrak dan hasilnya dua gol tercipta yang semuanya dirancang oleh Dani Olmo untuk dua pemain pengganti.
Morata akhirnya mencetak gol pada menit ke-100 setelah terus dikritik pendukung Spanyol karena tak kunjung menciptakan gol. Tiga menit kemudian keunggulan Spanyol ditambah oleh Mikel Oyarzabal pada menit ke-103.
Morata dan juga Oyarzabal akhirnya menjadi penentu nasib baik Spanyol untuk menjalani pertandingan berikutnya melawan Prancis atau Swiss dalam perempatfinal.
Susunan Pemain:
Kroasia XI (4-3-3): Livakovic; Juranovic, Vida, Caleta-Car, Gvardiol; Brozovic, Modric, Kovacic; Rebic, Vlasic, Petkovic.
Pelatih: Zlatko Dalic (Kroasia)
Spanyol XI (4-3-3): Simon; Azpilicueta, Garcia, Laporte, Gaya; Busquets, Koke, Pedri; Ferran, Sarabia, Morata.
Pelatih: Luis Enrique (Spanyol)