Suara.com - Bek timnas Wales Chris Gunter mengkritik UEFA terkait Euro 2020 sebagai kompetisi lawak usai disingkirkan timnas Denmark di babak 16 besar di Amsterdam Arena, Belanda, Sabtu (26/6/2021) kemarin.
Gunter merasa UEFA tidak adil sebab tiga dari empat lawan mereka selalu bertanding dengan dukungan penuh oleh suporternya karena bertindak sebagai tuan rumah, sementara Wales tidak bisa bermain di rumah sendiri.
"Setiap negara memiliki penggemar kemana pun mereka pergi. (Tapi Wales tidak), hanya 350 orang ini, yang melanggar peraturan pemerintah dan menggunakan rekening bank untuk berada di sana," kata Gunter melalui instagramnya.
Saat babak 16 besar, suporter Denmark juga diizinkan melakukan perjalanan ke Belanda untuk pertandingan babak 16 besar melawan Gareth Bale cs, tapi fans Wales tidak.
Baca Juga: Keluarga Alvaro Morata Dapat Ancaman, Luis Enrique Desak Polisi Segera Usut
"Kami tidak pantas mendapatkan skor itu tapi siapa bilang hidup itu adil," sambungnya.
Ketidakadilan yang dianggap Gunter ini terjadi karena untuk pertama kalinya Euro diadakan di seluruh eropa untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-60.
Asosiasi Sepak Bola Wales gagal mengupayakan jadi tuan rumah Euro 2020 di Stadion Principality, Cardiff.
Hanya pertandingan pembuka Wales ketika melawan Swiss yang dihelat di tempat netral.
Sementara, saat melawan Turki mereka bermain di Baku dengan 30 ribu suporter Turki, dan melawan Italia di Roma yang dipenuhi pendukung Gli Azzuri.
Baca Juga: Portugal Dipastikan Tersingkir, Ini Daftar Tim Lolos Perempat Final Euro 2020