Wijnaldum Desak UEFA Lebih Tegas Terhadap Rasialisme

Reky Kalumata Suara.Com
Kamis, 24 Juni 2021 | 22:27 WIB
Wijnaldum Desak UEFA Lebih Tegas Terhadap Rasialisme
Gelandang Timnas Belanda, Georginio Wijnaldum merayakan gol bersama rekan-rekannya saat menghadapi Ukraina dalam laga perdana mereka di Grup C Euro 2020 di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Senin (14/6/2021) dini hari WIB. [Peter Dejong / POOL / AFP].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapten timnas Belanda Georginio Wijnaldum meminta UEFA untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap rasialisme. Ia mengatakan para pemain yang mengalami pelecehan tidak harus membuat keputusan apakah akan meninggalkan lapangan sebagai aksi protes atau tidak.

Wijnaldum mengaku telah berpikir panjang dan keras untuk meninggalkan lapangan bila menjadi sasaran rasialisme ketika Belanda bermain di Puskas Arena, Budapest melawan Republik Ceko di babak 16 besar Piala Eropa (Euro) 2020 pada Minggu (27/6).

Meski begitu, mantan pemain Liverpool tersebut mengaku masih ragu untuk melakukannya bila hal itu terjadi.

“Saya sudah memikirkannya dengan sangat hati-hati. Saya sebelumnya mengindikasikan bahwa saya akan pergi,” kata Wijnaldum dalam sebuah konferensi pers yang dikutip Antara dari Reuters.

Baca Juga: Donyell Malen atau Wout Weghorst, Dilema Pelatih Belanda Jelang Babak 16 Besar Euro 2020

“Namun hal tersebut lebih mudah untuk dikatakan saat itu, karena saya tidak pernah benar-benar mengalaminya."

“Setelah itu saya mulai berpikir keras tentang itu. 'Gini, kamu akan bermain di Hungaria di turnamen, apa yang akan Anda lakukan bila itu terjadi? Bagaimana bila Anda bermain melawan tim yang lebih lemah dan para penggemar itu sadar dan mereka memusuhi Anda untuk membuat Anda keluar dari lapangan sehingga Anda kalah dalam pertandingan?" lanjutnya.

Wijnaldum mengatakan tanggung jawab untuk mengambil tindakan berada di tangan para ofisial pertandingan dan badan sepak bola Eropa UEFA.

“Saya pikir saya akan pergi ke wasit, tetapi sejujurnya saya tidak yakin apa reaksi saya akan menjadi emosi saat itu juga," ujar Wijnaldum.

“Saya belum pernah mengalaminya sendiri, dan saya harap tidak akan pernah. Namun bila itu terjadi, UEFA harus bertindak. Mereka perlu menyadarinya, bila tidak, maka mereka memberikan tanggung jawab besar kepada para pemain.

Baca Juga: Fakta Menarik Fase Grup Euro 2020: Rekor Cristiano Ronaldo Hingga Deretan Gol Bunuh Diri

“UEFA harus melindungi para pemain. Seharusnya itu bukan tanggung jawab para pemain.

“Beberapa pemain memutuskan meninggalkan lapangan dalam aksi-aksi sebelumnya, tetapi bila Anda bertanya kepada mereka apakah mereka merasa didukung, saya pikir mereka akan mengatakan tidak," pungkasnya.

UEFA saat ini sedang menyelidiki dugaan aksi rasialisme di Puskas Arena, di mana penyerang timnas Prancis Kylian Mbappe dikatakan telah menjadi sasaran aksi tersebut dalam hasil imbang 1-1 Grup F lawan Hungaria pada Minggu (20/6).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI