Suara.com - Pelatih kepala Timnas Austria, Franco Foda memastikan jika penyerang bengal Marko Arnautovic akan jadi starter alias main sejak awal memimpin lini depan timnya, saat menghadapi Ukraina dalam laga terakhir Grup C Euro 2020 di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Rusia, Senin (21/6/2021) malam WIB nanti.
Arnautovic tampil apik ketika turun sebagai pemain pengganti saat Austria menghabisi Makedonia Utara 3-1 dalam laga pembuka Grup C, 13 Juni lalu.
Mantan penyerang Stoke City dan West Ham United yang kini bermain untuk Shanghai Port FC di Liga Super China itu bahkan mencetak satu gol untuk Austria di laga tersebut.
Akan tetapi, Arnautovic harus absen di laga berikutnya saat Austria keok 0-2 lawan Belanda, lantaran sanksi bertanding satu laga menyusul selebrasi menghinanya saat mencetak go lawan Makedonia Utara.
Baca Juga: Euro 2020: Menanti Kejutan Finlandia di Partai Hidup Mati Kontra Belgia
Apa pun itu, Arnautovic kini telah kembali available dan akan jadi starter saat Austia menghadapi Ukraina nanti malam.
Kehadiran pemain berusia 32 tahun itu diakui Franco Foda dibutuhkan Austria, yang wajib mengalahkan Ukraina untuk lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup C.
"Kami memutuskan Marko akan main sejak menit awal. Itu artinya lawan bisa mengetahui dan bersiap untuk itu, tapi saya senang dia bisa main lagi," ucap Franco Foda sebagaimana dimuat laman resmi Euro 2020.
"Tapi kami tidak hanya bergantung kepada Marko. Dia punya kemampuan dan kualitas sebagai penyerang, tapi banyak pemain yang juga bisa memikul tanggung jawab di laga lawan Ukraina nanti," sambung pelatih 55 tahun asal Jerman itu.
Foda mengakui bahwa lini depannya perlu memperbaiki penampilan, setelah gagal memberi tekanan yang cukup saat dikalahkan Belanda di pertandingan matchday 2 Grup C, 18 Juni.
Baca Juga: Antonio Conte Prediksi Nasib Italia di Euro 2020, Apa Katanya?
"Melawan Belanda kami bisa mencapai kotak penalti mereka, tapi umpan akhir kami kurang bagus, tidak ada dorongan," kata Foda.
"Kami terlalu jarang menyerang lawan, itu yang harus kami perbaiki," tukasnya.
Kalaupun gagal mengalahkan Ukraina, hasil imbang kemungkinan cukup bagi Austria untuk melangkah ke babak 16 besar Euro 2020 sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik di babak penyisihan.
Saat ini Austria masih tertahan di peringkat ketiga klasemen Grup C, mengoleksi poin yang sama dengan Ukraina di posisi kedua, pun dengan selisih gol yang identik, yakni 0.
Praktis Austria hanya kalah agresivitas gol dari Ukraina; yakni 3 berbanding 4.
Apa pun itu, tentunya Austria akan membidik kemenangan demi menjamin nasib mereka, tanpa harus menunggu hasil grup-grup lain jika hanya bisa finis sebagai peringkat ketiga Grup C.
Hal tersebut seperti diutarakan pemain serbabisa Austria, David Alaba.
"Bukan hanya bagi saya, pertandingan nanti sangat penting bagi semua pemain di tim ini. Ini tak ubahnya pertandingan final, dan kami ingin menentukan nasib di tangan sendiri," tegas pemain yang musim depan akan berkostum Real Madrid setelah meninggalkan Bayern Munich itu.
"Kami ingin mengambil langkah ini, mencapai target kami. Tensi di tim ini meningkat dan semua orang sangat bersemangat untuk pertandingan lawan Ukraina," tukasnya.
Dalam penampilan di dua edisi Euro sebelumnya, langkah Austria memang selalu terhenti di fase grup. Karena itu,kelolosan ke babak 16 besar Euro 2020 akan menjadi catatan bersejarah bagi Alaba dan kolega.