Suara.com - Timnas Prancis yang merupakan juara dunia kesulitan mengembangkan permainannya saat seri 1-1 melawan Timnas Hungaria yang merupakan tim underdog, dalam laga lanjutan Grup F Euro 2020, Sabtu (19/6/2021) malam WIB.
Menurut penyerang Prancis, Antoine Griezmann, timnya agak kaget menghadapi 'penonton yang bermusuhan', di mana ini pertama kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Prancis menyelamatkan satu poin setelah Griezmann membatalkan keunggulan Hungaria dari gol Attila Fiola pada babak pertama, di depan sekira 65.000 penonton yang bising sekali di Puskas Arena, Budapest.
Ini merupakan salah satu pertandingan dengan jumlah penonton terbesar di tingkat Eropa sejak awal pandemi COVID-19.
Baca Juga: 4 Fakta Italia vs Wales, Duel Pamungkas Grup A Euro 2020
"Sungguh pertandingan yang berat dengan ada penonton (di dalam stadion). Venue terisi penuh, karena kebijakan COVID-19 dari pemerintah setempat memang begitu, beda dengan negara-negara lainnya. Para fans Hungaria boleh memenuhi stadion," ucap Griezmann kepada beIN SPORTS.
"Kami sudah kehilangan kebiasaan tampil di stadion penuh penonton. Kami tak bisa mendengar suara kami sendiri," kilah penyerang Barcelona itu.
"Lapangan ini kering, panas dan berat, tapi kami sudah tahu itu sebelum awal pertandingan ini. Kami terjebak, kami tak bisa mengonversi peluang-peluang kami dan kami mendapatkan akibatnya," sesal Griezmann.
Griezmann mengaku setiap laga di Euro berat, sekalipun itu melawan Hungaria. "Tapi saya yakin kami memiliki tim (inti) dan tim cadangan yang bisa membuat perbedaan," ucapnya.
"Kami harus solid seperti saat melawan Jerman (Prancis menang 1-0 di laga perdana Grup F). Kami harus terus bekerja, tapi saya punya keyakinan. Saya tahu kami akan mencapai ke sana," tukas Griezmann.
Baca Juga: Pekan Terakhir Fase Grup Euro 2020, Ini Skenario Perebutan Sisa Tiket 16 Besar
Lawan Hungaria, Karim Benzema membuang peluang Prancis unggul dini dan striker Real Madrid itu belum juga mencetak gol dari empat laganya semenjak comeback ke skuad Les Bleus (dua laga uji coba dan dua laga Euro 2020).
Namun, pelatih Prancis Didier Deschamps menyatakan sama sekali tidak meragukan bahwa pemain berusia 33 tahun itu akan membalikkan segalanya karena dia berpengalaman.
"Seperti halnya penyerang mana pun, kami tahu dia mampu melakukan hal-hal yang indah. Dia hanya tidak mencetak gol seperti dia biasanya," kata Deschamps.
"Dia tahu ada ekspektasi tinggi, dia tahu persis apa yang diharapkan darinya. Ya, kami berharap para penyerang mencetak gol, tapi saya ingin dia memiliki kepercayaan diri itu dan dia mendapatkan kepercayaan dari saya dan dia tahu itu," tukas kapten Timnas Prancis saat menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 itu.