Padahal empat tahun sebelumnya, Jerman sukses jadi kampiun Piala Dunia di Brasil di bawah asuhan Joachim Low.
"Jika ada pemain timnas, atau bahkan pelatih, yakin sekali kita bakal melangkah ke 16 besar (Euro 2020), ada risiko terulangnya kegagalan di Piala Dunia 2018. Mereka harus hati-hati dan jangan sesumbar," tulis harian terkemuka Jerman, Bild.

Apa pun itu, para penggawa Die Mannschaft --julukan Timnas Jerman-- nampaknya tetap pede bisa memetik hasil positif lawan Portugal nanti.
"Kami tim yang hebat, kami berkualitas dan bisa melangkah jauh. Kami tetap yakin pada diri kami sendiri," koar gelandang Borussia Dortmund, Emre Can.
Namun untuk melangkah sejauh itu, Jerman praktis harus mereformasi starting eleven-nya, terutama menajamkan barisan serang saat beroperasi di kotak penalti lawan. Apalagi pertahanan Portugal tak kalah tangguh dari Prancis.
Ya, Jerman rasanya memang tak perlu mengkoreksi barisan pertahanannya, sekalipun Mats Hummels membuat gol bunuh diri yang membuat Prancis menang.
Mereka relatif sanggup meredam trio semaut Kylian Mbappe, Antoine Griezmann dan Karim Benzema, kendati Mbappe dan Benzema menciptakan gol yang kemudian dianulir karena offside pada laga matchday 1 Grup F itu.
Joachim Low rasanya tak akan mengganti trio beknya, namun dia harus mengubah dramatis susunan pemain eselon-eselon selanjutnya agar memetik poin penuh dari laga melawan Portugal, dan menyingkirkan jauh-jauh bayangan buruk terulangnya tragedi 2018.
Ya, kekalahan kedua Jerman hanya akan membuat Portugal jadi negara keempat yang lolos lebih awal ke babak 16 besar Euro 2020, yang akan jadi pencapaian ketujuh berturut-turut lolos ke fase gugur Euro bagi Selecao das Quinas.
Baca Juga: Tinggalkan Real Madrid Setelah 16 Musim, Tangisan Sergio Ramos Pecah
"Sungguh fundamental mengawali dengan pijakan yang benar agar memperoleh kepercayaan diri, dan kini kami harus berlanjut kepada pertandingan berikutnya lawan Jerman dan juga dengan kemenangan," ucap Cristiano Ronaldo.