Suara.com - Tim nasional Denmark memutuskan untuk tidak berlatih di Stadion Parken, Kopenhagen, jelang memainkan matchday kedua Grup B Euro 2020 kontra Belgia, Kamis (17/6/2021).
Meski demikian, beberapa pemain Danish Dynamite --julukan Timnas Denmark-- akan tetap mengunjungi stadion dan itu diharapkan bisa mengobati sedikit trauma atas insiden kolapsnya rekan mereka, Christian Eriksen.
Eriksen pingsan saat membela Denmark menghadapi Finlandia di laga pembuka Grup B di Stadion Parken pada Sabtu (12/6/2021) lalu.
Hasil pemeriksaan medis menunjukan Eriksen menderita henti jantung atau cardiac arrest.
Baca Juga: Hasil Italia vs Swiss: Locatelli antar Gli Azzurri ke Babak 16 Besar
Tim dokter Denmark bahkan menyebut gelandang Inter Milan itu sudah sempat tak bernyawa sebelum siuman untuk dibawa ke rumah sakit.
Skuad Timnas Denmark amat terpukul atas kejadian itu. Beberapa diantara mereka terlihat menangis saat Eriksen tengah mendapat pertolongan di atas lapangan.
Eriksen kini sudah dalam kondisi stabil dan bisa berkomunikasi, tetapi masih tetap berada di rumah sakit yang berada tak jauh dari Stadion Parken, untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami tidak berlatih di Parken, tapi menyediakan bus sana bagi semua yang menganggap pergi ke sana," kata pelatih Denmark Kasper Hjulmand dilansir Antara dari Reuters, Kamis (17/6/2021).
Denmark sudah mengadakan sesi dengan psikologis dan konseling untuk membantu para pemain yang jadi saksi mata insiden Eriksen yang harus menerima tindakan resutasi jantung paru (CPR) di atas lapangan sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Belanda Hadapi Austria, Matthijs de Ligt Siap Tempur
Hjulmand juga memperkirakan Eriksen yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit di dekat stadion akan menyaksikan rekan-rekannya berjuang melawan Belgia.
"Rumah sakit tepat di samping Parken dan mungkin dia akan bisa mendengar suasana pertandingan melawan Belgia, itu situasi yang aneh pasti bagi Christian. Saya pikir dia akan mengenakan jersey Denmark dan menonton pertandingan," katanya.
Laga kontra Belgia boleh jadi merupakan pertandingan terbesar Denmark, bukan saja karena mereka melawan tim unggulan, tetapi juga mungkin kesempatan terakhir menjaga asa ke babak gugur.
"Jelas kami tidak diunggulkan. Kami melawan tim kelas dunia... mereka salah satu tim yang pemainnya akan mengingatkan sebagian besar klub dalam hal fleksibilitas dan ketenangannya," kata Hjulmand.
"Kami harus mencapai level tertinggi sebagai tim maupun individu. Saya yakin kami akan tampil dengan kuat," tutupnya.
Denmark saat ini berada di posisi juru kunci Grup B dengan nol poin di bawah Belgia, Rusia dan Finlandia yang masing-masing sudah punya tiga poin.