Suara.com - Gelandang Timnas Jerman, Kai Havertz mengaku tertekan dengan ekspektasi besar banyak pihak setelah pindah ke Chelsea. Dia merasa belum siap dituntut untuk jadi penerus Cristiano Ronaldo.
Kai Havertz pindah ke Chelsea dari Bayer Leverkusen pada bursa transfer musim panas lalu dengan harga 70 juta euro. Itu menjadikannya pemain termahal The Blues.
Namun, harga mahal yang dibayar Chelsea tak berbanding lurus dengan performa Havertz di lapangan. Musim perdananya di Stamford Bridge tak berjalan mulus.
Dalam 27 penampilan di Liga Inggris, Havertz minim kontribusi untuk Chelsea. Dia cuma mencetak empat gol dalam periode itu, tetapi satu golnya di final Liga Champions membuat musim perdananya tak berakhir terlalu buruk.
Baca Juga: Grup F Euro 2020: Jerman Sudah Bekerja Keras, Jangan Salahkan Mats Hummels
Setelah melewati musim yang sulit, Havertz buka suara mengenai situasinya di Chelsea. Dia tak menampik merasa tertekan dengan segala ekspektasi yang diberikan.
"Orang-orang mengharapkan Anda menjadi Cristiano Ronaldo yang baru. Tapi itu tidak akan secepat itu, semuanya baru dan saya benar-benar tidak memainkan sepakbola terbaik saya di awal," kata Havertz kepada Suddeutsche Zeitung dikutip dari Mirror, Rabu (16/6/2021).
"Saya merasakan tekanan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya di Leverkusen."
Havertz mengaku senang bisa mencetak gol penentu dalam kemenangan 1-0 Chelsea atas Manchester City di final Liga Champions. Momen itu sukses menjaga kepercayaan dirinya tetap tinggi.
"Saya senang saya bisa mengakhiri musim dengan gol ini di final Liga Champions," tutur Havertz.
Baca Juga: Cetak Brace ke Gawang Hungaria, Cristiano Ronaldo Tampar Pengkritik
"Gol itu penting untuk sejarah klub, tetapi penting bagi saya untuk melakukannya dengan sangat baik secara pribadi."
Havertz saat ini tengah membela Timnas Jerman di ajang Euro 2020. Di laga perdana Grup F, dia gagal membantu Der Panzer menghindari kekalahan dari Prancis dengan skor 0-1, Rabu (16/6/2021).