Cetak Brace ke Gawang Hungaria, Cristiano Ronaldo Tampar Pengkritik
Cristiano Ronaldo mencetak brace alias dwigol dalam kemenangan 3-0 Portugal atas Hungaria.
Suara.com - Mega bintang Cristiano Ronaldo secara tak langsung menampar para pengkritik setelah mencetak brace alias dwigol saat Timnas Portugal menghajar Hungaria 3-0 dalam laga perdana mereka di Grup F Euro 2020, Selasa (15/6/2021).
Penyerang Juventus yang kini berusia 36 tahun itu banyak diragukan apakah masih bisa tampil bagus untuk negaranya setelah melewati musim yang melelahkan di level klub dalam umur yang kian senja sebagai pesepakbola.
Namun, keraguan itu langsung disingkirkan sang peraih lima trofi Ballon d'Or dengan mencetak dua gol terakhir Portugal pada menit ke-87 (penalti) dan 90+2'.
Portugal sang juara Eropa 2016 mengarungi turnamen yang dijadwal ulang itu sebagai salah satu favorit juara mengingat bakat menyerang yang dimiliki pelatih Fernando Santos.
Baca Juga: Pecundangi Real Madrid Lewat Free Kick Indah, Declan Rice Ikuti Jejak Cristiano Ronaldo
Bruno Fernandes telah melewatkan musim yang produktif bersama Manchester United dan sudah menjadi salah satu pemain paling penting klub tersebut.
Ada juga Diogo Jota yang sukses bersama Liverpool, dan Bernardo Silva yang memainkan peran penting dalam mengantarkan Manchester City menjuarai Liga Inggris.
Tetapi saat trio Liga Premier itu memukau penonton penuh sesak nan riuh di Budapest, dan berusaha menembus pertahanan Hungaria yang kokoh, Portugal kembali membutuhkan sang jimat yang tak kenal lelah untuk memenangkan mereka.
Cristiano Ronaldo memang baru menunjukan kebolehannya pada saat-saat terakhir, tetapi apa yang dia lakukan jelas tidak mengecewakan.
Selain menampar para pengkritik, Cristiano Ronaldo juga menciptakan beberapa rekor dalam pertandingan ini, salah satunya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di ajang Euro atau Piala Eropa.
Baca Juga: 'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
Dwigolnya di Puskas Arena membuat dia menjadi pemain pertama dalam sejarah putaran final Piala Eropa yang mencetak total 10 gol dan kemudian menjadi 11 berkat gol pada masa injuri sehingga menyalip rekor sembilan gol Michel Platini yang semuanya tercipta pada Euro 1984.
