Suara.com - Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate mengaku puas atas keberhasilan penyerang sayap Raheem Sterling membayar lunas kepercayaannya, dengan mencetak gol penentu kemenangan 1-0 atas Kroasia dalam laga pembuka Grup D Euro 2020 di Wembley, London, Minggu (13/6/2021) malam WIB.
Southgate sempat mendapat gelombang kritik dari media Inggris dan para suporter di media sosial lantaran memilih menurunkan Sterling sejak menit awal, mengingat sang winger belakangan tersisih tempatnya di Manchester City di pengujung musim 2020/2021 lalu.
Terlebih lagi, Sterling punya rekam jejak kurang gemilang, yakni gagal mencetak satu gol pun dalam 12 penampilan di babak utama turnamen bergengsi untuk Inggris.
Akan tetapi, semuanya berubah ketika pemain 26 tahun itu mampu mengkonversi umpan terobosan Kalvin Phillips demi menjebol gawang Kroasia pada menit ke-57.
Baca Juga: Ditundukkan Inggris di Laga Pembuka, Vrsaljko: Bukan Akhir Dunia bagi Kroasia
Gol itu membuat Sterling kini punya catatan 15 gol dalam 62 pertandingan untuk Timnas Senior Inggris sejak debut pada 2012.
"Saya sangat bersuka cita untuk Raheem. Ia terus mengancam sepanjang laga. Rekor golnya harusnya membuat kami mempercayainya, dan itu membuatnya termotivasi membuktikan diri," kata Southgate seperti dimuat BBC.
"Sekali lagi, saya sangat bersuka cita untuk Raheem. Beberapa pertandingan turnamen dia lewati tanpa mencetak gol hingga hari ini," pelatih berusia setengah abad itu menambahkan.
Southgate menegaskan, kontribusi Sterling dalam laga kontra Kroasia tidak semata dari gol yang dicetaknya, tetapi sejak kick-off hingga ditarik keluar pada menit ke-90+2.
Southgate menyebut, peluang Phil Foden saat pertandingan baru berusia enam menit, yang berakhir membentur tiang gawang Kroasia, juga berasal dari umpan yang dikirimkan Sterling.
Baca Juga: Link Live Streaming dan Susunan Pemain Belanda vs Ukraina, Grup C Euro 2020
"Situasi itu cukup menjadi patokan penampilannya hari ini," kata Southgate.
"Saya juga harus bilang pergerakan tanpa bolanya juga luar biasa, serta kemauan untuk turun membantu pertahanan mencegah lawan melakukan serangan berbahaya," tutup sang juru taktik.