Presiden Juventus: Liga Super Eropa Bukan Kudeta, Tapi Menyelamatkan Industri Sepak Bola

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 05 Juni 2021 | 00:05 WIB
Presiden Juventus: Liga Super Eropa Bukan Kudeta, Tapi Menyelamatkan Industri Sepak Bola
Ketua Umum Asosiasi Klub Eropa (ECA) yang juga chairman Juventus, Andrea Agnelli. [MIGUEL MEDINA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Juventus Andrea Agnelli mengatakan Liga Super Eropa bukanlah kudeta melainkan salah satu cara dalam menyelamatkan industri sepak bola yang secara dramatis terpukul pandemi Virus Corona.

"Liga Super itu bukan kudeta, melainkan pekikan peringatan setengah mati terhadap sistem yang diakui atau tidak, tengah menuju kepada kebangkrutan," kata Agnelli dalam konferensi pers yang diadakan sebagai perpisahan untuk Direktur Olahraga Juventus Fabio Paratici, Jumat (4/6/2021).

"Selama bertahun-tahun saya berusaha mengubah kompetisi Eropa dari dalam, karena petunjuk adanya krisis itu jelas sekali bahkan sebelum pandemi," tambah Agnelli seperti dikutip Antara dari Reuters.

Presiden Juventus, Andrea Agnelli. [Miguel MEDINA / AFP]
Presiden Juventus, Andrea Agnelli. [Miguel MEDINA / AFP]

Juventus, Barcelona, dan Real Madrid menjadi tiga dari 12 klub yang masih bertahan.

Baca Juga: Pertandingan Euro 2020 di Allianz Arena Boleh Dihadiri Penonton

Ke-12 klub adalah klub-klub yang menandatangani proyek liga sempalan tersebut pada April lalu. Akan tetapi proyek tersebut langsung kandas setelah enam klub Inggris ditambah Inter Milan, AC Milan, dan Atletico Madrid mengundurkan diri.

Tidak seperti Liga Champions di mana semua tim harus lolos dari liga domestik, tim-tim pendiri Liga Super Eropa memastikan tempatnya tak terjamah setiap tahun dalam kompetisi baru itu.

Liga Super Eropa sesumbar bahwa liga ini akan mengerek pendapatan klub-klub top, untuk kemudian membuat mereka bisa menyalurkan keuntungan kepada yang lainnya.

Namun demikian badan-badan sepak bola, klub-klub lain dan kelompok-kelompok suporter menyanggahnya, dengan menyatakan format tersebut hanya akan memperkuat kekuasaan dan kekayaan klub-klub elite Eropa.

Selain itu, secara parsial, Liga Super Eropa akan memutus struktur liga yang berlawanan dengan model yang sudah bertahan lama dalam sepak bola Eropa seperti halnya Liga Champions.

Baca Juga: Turuti Mau Allegri, Juventus Bakal Pinjam Miralem Pjanic dari Barcelona

UEFA membuka penyelidikan disiplin terhadap Real Madrid, Barcelona dan Juventus bulan lalu, dan hal itu mendorong ketiga klub tersebut bersumpah tidak akan tunduk pada tekanan UEFA.

"Bukan karena jenis perilaku ini sepak bola direformasi di tengah krisis ini. Sayang, saya tahu tidak semua orang di UEFA yang merasakan hal yang sama. Walaupun demikian, hasrat untuk berdialog tetap tak berubah," kata Agnelli.

"Juventus, Barcelona, dan Real Madrid bertekad mencapai reformasi tuntas kompetisi ini dan di atas itu semua, untuk memperlihatkan jika kami tidak takut terhadap situasi saat ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI