Suara.com - Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) memastikan Liga 1 musim 2021-2022 akan dimulai 10 Juli 2021 dan berakhir pada Maret 2022.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita usai mengadakan pertemuan virtual dengan klub-klub peserta Liga 1 dan 2, Kamis (3/6/2021).
"Liga 1 akan dimulai 10 Juli dan Liga 2 sekitar 14 hari setelahnya," ujar Akhmad Hadian kepada pewarta melalui konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Pria asal Jawa Barat itu pun menyebut bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan penyusunan jadwal dan mendistribusikannya ke tim-tim peserta.
Baca Juga: Persiraja Pulangkan Tujuh Pemain Muda
Sementara, terkait penjadwalan, Direktur Operasional LIB Sudjarno mengatakan bahwa hal itu disesuaikan penjadwalan kegiatan klub di kompetisi AFC dan tim nasional.
"Namun untuk hal-hal lain perihal teknis liga, termasuk soal regulasi, masih akan dibicarakan dengan klub pada pertemuan berikutnya yang berlangsung tatap muka," tutur Sudjarno.
Liga 1 Indonesia musim 2021-2022 akan berlangsung dengan format liga penuh, tetapi dengan sistem seri. Ada enam seri yang sudah disepakati dalam Kongres Biasa PSSI 2021 pada Sabtu (29/5) dan dilaksanakan di tiga klaster daerah di Pulau Jawa.
Klaster pertama meliputi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta. Klaster kedua yaitu Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, lalu klaster ketiga Jawa Timur.
Nantinya, seri satu akan berlangsung di klaster pertama, seri dua di klaster kedua, seri ketiga di klaster ketiga. Lalu berlanjut ke seri keempat yang tetap di klaster ketiga, lalu seri kelima di klaster kedua dan seri keenam atau terakhir kembali lagi ke klaster pertama.
Baca Juga: Izin Liga 1 Turun, Rahmad Darmawan Akui Pemain Madura United Makin Giat Latihan
Adapun Liga 2 diproyeksikan berlangsung dalam format turnamen sampai Desember 2021, di mana tim-tim peserta dibagi ke dalam empat grup.
LIB menyatakan bahwa Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022, yang tetap terapkan sistem promosi-degradasi, akan bergulir tanpa penonton. Akan tetapi, Polri menyampaikan bahwa kebijakan tersebut dapat berubah sesuai kondisi pandemi COVID-19 di Tanah Air.