Tunggak Gaji, PSM Makassar Terancam Tak Bisa Daftarkan Pemain di Liga 1

Selasa, 01 Juni 2021 | 17:50 WIB
Tunggak Gaji, PSM Makassar Terancam Tak Bisa Daftarkan Pemain di Liga 1
Pertandingan perempat final Piala Menpora antara PSIS vs PSM Makassar yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (9/4/2021). [Liga Indonesia Baru]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) masih menunggu pembayaran tunggakan gaji beberapa pemain yang dilakukan PSM Makassar. General Manager APPI, Ponaryo Astaman menyebut PSM punya waktu melunasi sampai dengan kick-off pertama Liga 1 2021/2022.

Konsekuensi jika Juku Eja --julukan PSM Makassar-- telat menunaikan tugasnya itu, maka mereka tidak bisa mendaftarkan pemain untuk kompetisi. Tentu, ini jadi masalah besar mengingat klub Indonesia di musim sebelumnya hanya mengontrak pemain selama satu musim.

"Deadline-nya sampai kompetisi mulai. Kalau sebelum kompetisi mulai belum selesai, mereka tidak bisa melakukan pendaftaran pemain baru. Kalau sanksi sudah kelar dan hari pendaftaran masih buka ya bisa daftar pemain," kata Ponaryo kepada awak media saat ditemui seusai kongres PSSI beberapa waktu lalu.

Mantan Kapten Tim Nasional Indonesia, Ponaryo Astaman, diwawancarai di Jakarta, Senin (19/3). [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Mantan Kapten Tim Nasional Indonesia, Ponaryo Astaman, diwawancarai di Jakarta, Senin (19/3). [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]

Mantan pemain Persija Jakarta itu mendapatkan informasi PSM sudah mencicil gaji pemain. Namun, apa yang dilakukan PSM tidak bisa membuat sanksi yang menghantui PSM dicabut begitu saja.

Baca Juga: Setuju Format Terbaru Liga 1, Pelatih Persipura: Konsep Ini Cukup Efektif

National Dispute Resolution Chamber (NDRC) yang menjatuhi sanksi PSM meminta mereka melunasinya secara tunai. Adapun total tunggakan yang harus dibayar PSM mencapai Rp6 miliar.

"Info terakhir yang saya dapat sudah mulai dilakukan pembayaran oleh PSM, jumlahnya belum tunai dan sekaligus. Artinya bertahap," tambah Ponaryo.

"Akan tetapi itu tidak berimbas terhadap sanksinya kalau belum lunas, karena bunyi keputusannya kan lunas. Tunai," ucapnya.

Nantinya, jika PSM telah melunasi para pemain yang bersangkutan akan melaporkannya ke APPI. Kemudian APPI akan meneruskannya ke NDRC untuk kembali dibahas.

"Nanti dari pemain lapor ke APPI, kemudian kita masukkan lagi ke NDRC, ini loh PSM Makassar sudah menyelesaikan keputusannya, buktinya ini. Begitu dilihat sama NDRC oke, sudah bener, lunas, berarti hukuman itu dicabut, itu disosialisasikan dan diteruskan ke operator liga," pungkasnya.

Baca Juga: Sistem Bubble to Bubble Liga 1, Pesija: Ini Paling Memungkinkan

Adapun NDRC adalah salah satu pilot project FIFA. Selain Indonesia, yang punya badan independen nasional NDRC yaitu Kosta Rika, Malaysia, dan Slovakia.

Nah, pemain-pemain bisa mengadukan masalah seperti penunggakan gaji ke APPI yang nanti akan meneruskannya ke NDRC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI